Tak Hanya Pandai soal Agama, Santri Juga Harus Kuasai Teknologi
Jumat, 25 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Suasana acara peringatan Hari Santri di Pesantren Al-Hidayah 2 Selo, Grobogan, Jawa Tengah, pada 22 Oktober 2024.
Ahmad Solkan
Kontributor
Grobogan, NU Online
Ittihadul Ma'ahid bi Shila (IMS) atau Persatuan Pondok Pesantren di Selo, Grobogan, Jawa Tengah menggelar peringatan Hari Santri 2024 dengan shalawatan bersama dan pengajian umum.
Acara tersebut diselenggarakan di halaman pesantren, di Desa Selo, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah pada Selasa (22/10/2024).
Pengurus Pesantren Al-Hidayah 2 Selo Muhammad Fahrur Rozi mengatakan, peringatan Hari Santri digelar bertujuan untuk mengenang memori perjuangan para santri terdahulu dan melanjutkan jejak langkahnya.
Fahrur kemudian mengutip pesan dari Pengasuh Pesantren Al-Hidayah 2 Selo KH Imron Hasani Ch yang menyebut bahwa santri harus serba bisa. Tidak hanya pandai dalam ilmu agama semata tapi juga bidang yang lain, misalnya santri mampu menguasai teknologi.
“Santri harus bisa mandiri dalam hal apa pun, jangan mengandalkan orang lain. Ketika di pondok harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, jangan ketergantungan dengan orang lain,” ujar Fahrur, mengulas pesan yang disampaikan KH Imron Hasani, kepada NU Online pada Kamis (24/10/2024).
Suatu saat nanti, apabila seorang santri sudah sukses menjadi pedagang, sarjana, dan menjabat di ranah politik, maka identitas santri tidak boleh luntur.
Akhlakul karimah yang selama ini dipelajari dan diamalkan di pesantren harus senantiasa tetap melekat pada diri seorang santri.
“Santri ketika sudah pulang dari pondok harus bisa hidup bersosial dengan masyarakat,” lanjutnya.
Fahrur memaparkan bahwa rangkaian acara shalawatan dan pengajian dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan tahlil, shalawatan bersama dan, mauidzah hasanah. Selanjutnya mahalul qiyam dan ditutup doa dari KH Macrhus Zaidi AH, Pengasuh Pesantren Matholi'ul Anwar Selo.
“Kegiatan Hari Santri tahun ini cukup meriah karena dihadiri oleh sekitar 1.300 santri dan masyarakat sekitar di Desa Selo,” ujarnya.
“Diadakannya shalawatan karena dulu pada Hari Santri 2018 dan 2019 juga diadakan acara shalawat. Dikarenakan skalanya besar bagi semua santri di Desa Selo,” tambahnya.
Ketua Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar Selo, Grobogan, Jateng, Akhmad Syaqowi mengatakan bahwa peringatan Hari Santri ke depan, selain diadakan shalawatan dan pengajian umum juga diselenggarakan lomba-lomba antarpesantren di Desa Selo. Misalnya lomba membaca kitab atau voli antarpondok.
“Sebelum acara puncak acara bershalawat (nantinya akan) diadakan pawai santri supaya menambah solidaritas dan kerukunan antarpondok,” jelas Syaqowi.
Sementara itu, Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Grobogan Khoerullah mengapresiasi perayaan Hari Santri 2024 yang diadakan pesantren di Desa Selo. Menurutnya, kegiatan shalawat bersama ini sangat positif karena bisa menumbuhkan cinta terhadap Rasulullah.
Menurutnya, refleksi yang penting dalam agenda Hari Santri 2024 adalah supaya para santri terus berkreasi dan berkarya untuk menghadapi dinamika zaman.
“Harapannya ke depan, santri-santri tidak hanya mengadakan shalawatan tapi juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif dan bisa menumbuhkan kreativitas santri,” pungkas pria yang akrab disapa Khoer ini saat dihubungi NU Online, pada Kamis (24/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh para pengasuh pesantren se-Desa Selo, perangkat pemerintahan yakni Camat Tawangharjo, Ketua MWCNU Tawangharjo dan Habib Ali Ikhwan dari Kenteng Toroh.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua