Mataram, NU Online
Sejumlah generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menggeluti unit usaha menggelar halaqoh di Lesehan Grand Asri Sayang-sayang Kota Mataram, Ahad (1/11) dari pagi sampai sore. Kegiatan ini diberi nama 'NU-Ekonomic Millenial 2020 Conference'.
Kegiatan ini di hadiri oleh 40 anak muda NU pengelola aspek ekonomi mikro di wilayah NTB. Mereka hadir dengan membawa aneka produk usahanya masing-masing.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB, Prof TGH Masnun Tahir menyebutkan, Indonesia adalah negara besar. Karenanya dibutuhkan generasi-generasi penerus bangsa memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya, terlebih di sektor ekonomi.
"Semoga ke depannya anak-anak muda khususnya anak muda NU bisa terus bersaing di dunia ekonomi," ucapnya.
Sementara itu, Yongki, anak muda NU yang menjadi peserta halaqoh mengatakan, kesempatan ini menjadi titik kekuatan tersendiri untuk memperbaiki tatanan ekonomi di mana mereka tinggal. Pasalnya, mereka bisa langsung saling membincangkan potensi ekonomi sekaligus strategi yang kekinian.
Menurutnya, pelaku usaha saat ini tidak bisa mengelak terhadap perkembangan digital. Hal ini sebenarnya memberikan angin segar terhadap kemajuan usaha. Yang perlu digarisbawahi adalah sejauh mana pelaku-pelaku usaha tersebut memanfaatkan perkembangan digital tersebut.
"Tantangan untuk UKM ke depannya adalah bagaimana menggunakan ekonomi digital, instrumen teknologi sangat penting dalam dunia ekonomi," ucapnya.
Bila hal itu kian diseriusi, imbuhnya, ia yakin anak-anak muda NU khususnya mampu bersaing di bidang ekonomi hingga di level nasional bahkan internasional.
Secara umum kader NU di NTB sudah mulai merintis dan menjalankan unit-unit usaha dengan demikian baik. Mereka sudah masuk di berbagai sektor ekonomi, mulai dari grosir baju, rumah makan, pertanian, dan seterusnya.
"Yang pasti, usaha yang dilakoni harus mempunyai skill yang memadai untuk mengembangkan usahanya. Modal sering sekali menjadi kendala dalam memulai usaha, tapi itu bisa di antisipasi dengan niat yang kuat dan cara berpikir yang modern," ungkap salah satu pegiat usaha sukses, Mukhlis Hasim.
Kontributor: Hadi
Editor: Syamsul Arifin