Rembang, NU Online
Pengasuh Pesantren Annur, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Gus Qoyyum mengatakan bahwa Nabi Adam merasa senang jika menengok ke kanan, karena di sana melihat anak cucunya yang suka mengaji.
"Namun ketika menengok ke kiri merasa sedih karena di sana yang terlihat adalah orang yang sukanya pergi ke tempat wisata, tidak suka mengaji, dan tidak berangkat ke masjid," katanya.
Riwayat tersebut disampaikannya saat peringatan Haul KH Cholil Masyhuri, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Senin (9/3). Haul Mbah Cholil diadakan setiap tanggal 14 Rajab. Sebagaimana telah menjadi tradisi, Pesantren Annur menjadi tuan rumah bagi terselenggaranya peringatan haul Mbah Cholil ini.
Puncak acara diisi dengan khataman kitab Hadits Sahih Bukhari yang dipimpin langsung oleh Gus Qoyyum untuk kemudian disambung istighosah dan mauidzahh hasanah.
Puncak acara ini juga dihadiri oleh bupati Rembang H Abdul Hafid. Jamaah yang hadir pun tidak tanggung-tanggung, berjumlah ribuan. Mereka hadir untu ngalap berkah dari kanjeng Nabi Muhammad Saw melalui hadits-hadits sahihnya yang dirangkum oleh Imam Bukhari.
Pada kesempatan itu, Gus Qoyyim juga memberikan tips menghadapi kekhawatiran penyebaran virus corona.
"Untuk membentengi diri kita dari virus tersebut kita harus memiliki iman dan tauhid dan membiasakan berdoa kepada Allah, membaca taawudz kepada Allah dan berdoa sebanyak-banyaknya dan percaya bahwa apa yang kita dapatkan asalnya dari Allah," ujarnya.
Ia meneruskan, "Sebelum berdoa kita membaca taawudz dan basmallah sebanyak lima kali, lalu membaca doa Allahumma arini wajha nabiyyika wa habibika Muhammadin fi manami. Ya Allah, perlihatkan kepadaku wajah nabiMu dan kekasih-Mu Muhammad SAW dalam mimpiku."
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menghadiri juga turut menghadiri Haul KH Cholil Masyhuri, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Senin (9/3). Kegiatan ini sekaligus ziarah ke makam Mbah Maksum, Mbah Baidlowi, dan Pangeran Tejokusumo.
Rombongan KMNN UIN Sunan Kalijaga sebanyak 45 mahasiswa dan mahasiswi berangkat dari sejak pagi dari Yogyakarta pukul 07.30 WIB dan sampai sekitar pukul 15.00 WIB langsung disambut oleh Gus Qoyyum pengasuh Pesantren Annur, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Rombongan shalat Ashar berjamaah di Masjid Jami Baiturrahman Lasem. Setelah shalat berjamaah mendengarkan sejarah pendiri NU di Lasem. Putra KH Cholil Lasem salah satu pendiri NU, terbilang keponakan Mbah Ma'shoem Lasem. Ia juga merupakan putra Kiai Abdur Rasyid mantan Kepala Desa Soditan yang selama hidupnya tercatat sebagai kontraktor pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sehingga banyak warga Lasem diikutkan bekerja.
Untuk mengenangnya, dulu tokonya di Alun-alun Lasem diberi nama Toko Tanjung Perak, kemudian dibongkar terkena pelebaran Jalan Raya Lasem-Jatirogo.
"Kita sebagai kader-kader muda NU, harus mengetahui sejarah-sejarah pendahulunya yang berasal dari Lasem. Seperti Mbah Mashoem, Mbah Baidlowi, dan Mbah Kholil yang merupakan tokoh pendiri NU yang berasal dari Lasem," tutur Mahmudianto, Ketua KMNU UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2019-2020 sekaligus Presnas 2 KMNU Nasional.
Kontributor: Linatul Hikmah
Editor: Kendi Setiawan