Daerah

Tips Cegah Penyakit di Musim Penghujan dan Obat-obatan Tradisional yang dapat Dikonsumsi

Jumat, 2 Desember 2022 | 08:00 WIB

Tips Cegah Penyakit di Musim Penghujan dan Obat-obatan Tradisional yang dapat Dikonsumsi

Ilustrasi: berolahraga adalah salah satu cara yang direkomendasikan untuk meningkatkan imun tubuh. Pada musim hujan seperti sekarang, olahraga sangat penting dirutinkan

Sumenep, NU Online 
Di musim penghujan, sejumlah kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia biasanya rentan penyakit. dr H Slamet Riadi, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep, Jawa Timur menyatakan, penyakit yang biasa diderita oleh warga di musim penghujan yakni influenza, demam berdarah, dan diare.


Dijelaskan, influenza adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat. Gejalanya yaitu rasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu, lemas, lesu, bersin-bersin, terasa nyeri di otot-otot dan persendian.


Secara medis, lanjutnya, virus ini menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus ataupun air liur yang dapat ditularkan melalui mulut, hidung ataupun tangan yang menyentuh benda terkontaminasi.


"Cara mencegahnya dengan olahraga, istirahat yang cukup, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mencuci tangan dan memakai masker saat flu," pintanya saat dikonfirmasi NU Online, Kamis (1/12/2022).


Penyakit selanjutnya adalah demam berdarah. Dikatakan oleh dr Slamet, penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini menyebabkan gejala demam tinggi, flu, sakit kepala. Jika tidak ditangani dengan tepat, maka demam berdarah berisiko mengancam nyawa seseorang.


Lebih lanjut, penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti sering terjadi di musim penghujan, muncul saat perkembangbiakan nyamuk meningkat.


"Cara mencegah penyakit tersebut, yaitu melakukan 3M plus. Yakni, menguras bak mandi, menutup tempat air dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ungkapnya.


Pria yang juga Ketua LKNU Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura itu menerangkan soal penyakit diare atau penyakit gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer 3 (tiga) kali atau lebih dalam sehari.


Penyebab diare, lanjutnya, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit. Selain itu juga bisa disebabkan oleh bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella, dan lain-lain.


Untuk pencegahannya, mencuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir, buang air besar pada tempatnya, menjaga kebersihan dan kesehatan makanan. 


dr Slamet menegaskan, dari ketiga penyakit itu, penyebabnya berfariatif. Tergantung golongan umur. Umumnya, untuk anak-anak biasanya karena sistem imun yang kurang optimal. Kalau pada lansia, biasanya karena penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus (DM), hipertensi, jantung, dan dipengaruhi pula oleh sistem imun yang sudah menurun. 


"Akhir-akhir ini cuaca tidak menentu sehingga memicu tubuh kita untuk beradaptasi dengan cuaca/iklim yang ada. Sehingga sistem imun atau daya tahan tubuh menurun," ujar pria asal Gapura itu.


Untuk menjaga kesehatan serta mencegah infeksi saat musim penghujan, harus menjaga imunitas dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang serta menjalani pola hidup bersih dan sehat.


"Tak harus bergantung pada obat-obatan kimia yang biasa dijual di apotek. Bisa juga mengonsumsi obat-obatan herbal yang biasa dikonsumsi oleh sesepuh kita dulu," tuturnya.


Disebutkan, beberapa contoh tanaman obat yang meliputi, rimpang (empon-empon) yang terdiri dari jahe merah, jahe, temulawak, kunyit, dan lengkuas. Bisa juga umbi-umbian seperti bawang putih. Kulit kayu seperti kayu manis. Batang seperti serai. Daun seperti kelor, katuk, pegagan, seledri. Biji-bijian seperti jintan hitam. 


"Kita bisa menggunakan herba (seluruh bagian tumbuhan di atas tanah terdiri dari batang, daun, bunga, dan buah) seperti meniran," imbuhnya.


Pria yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep itu menjelaskan beberapa contoh khasiat obat tradisional. Untuk daya tahan tubuh, ramuan yang mengandung meniran, kencur, mengkudu. Sedangkan untuk hipertensi, ramuan yang mengandung seledri, kumis kucing.


Untuk diabetes, sambungnya, ramuan yang mengandung kayu manis, mengkudu dan pare. Untuk mengurangi keluhan batuk, ramuannya mengandung kencur, lagundi, saga, jahe merah, lemon, dan daun mint. 


Untuk mengurangi keluhan flu, ramuannya mengandung jintan hitam, mahkota dewa atau ramuan meniran, jahe, mint, dan cengkeh. Untuk mengurangi keluhan sakit tenggorokan, ramuannya mengadung jahe, kencur, jeruk nipis, adas dan pala. Untuk meningkatkan produksi air susu ibu, ramuannya mengandung katuk, pegagan, kelor, dan torbangun.


"Selamat mencoba. Jangan ditunda-tunda lagi untuk pencegahan. Karena upaya kesehatan tradisional tertuang dalam Undang-Undang (UU) No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan menetapkan formularium ramuan obat tradisional," pungkasnya.


Kontributor: Firdausi
Editor: Syamsul Arifin