Cara Abu Nawas Pindahkan Istana Raja ke Atas Gunung
NU Online Ā· Rabu, 26 Agustus 2020 | 02:35 WIB
Abu Nawas meminta kepada Baginda Raja bahwa momen pemindahan istana ke atas gunung dilakukan pada hari raya idul adha atau idul kurban. (Ilustrasi: dok. Seniman NU)
Patoni
Penulis
Baginda Raja Harun Ar-Rasyid kerap kali jadzab di tengah perenungannya. Suatu ketika ia menghendaki istananya berada di atas gunung agar bisa melihat aktivitas rakyat sembari menikmati pemandangan indah.
Baginda Raja menilai keinginannya bukanlah sesuatu yang mustahil karena di negerinya ada seseorang yang cerdik yaitu Abu Nawas. Baginda segera memberikan titah kepada pengawal untuk menjemput Abu Nawas di rumahnya.
āAbu Nawas, engkau harus memindahkan istanaku ke atas gunung,ā titah Raja.
āKenapa Paduka yang mulia?ā tanya Abu Nawas.
āBiar aku bisa leluasa melihat negeriku,ā kata Baginda Raja.
Abu Nawas bersedia tetapi tidak berkata apa pun kepada Baginda Raja. Ia hanya berpikir bagaimana bisa memindahkan istana ke atas gunung.
Setelah beberapa hari, ia menemukan siasat kemudian menghadap Raja. Intinya, Abu Nawas ingin istana kosong dari orang-orang begitu juga dengan masyarakat di sekitar istana. Ia ingin seluruh rakyat dikumpulkan di lapangan.
Abu Nawas meminta kepada Baginda Raja bahwa momen pemindahan istana ke atas gunung dilakukan pada hari raya Idul Adha atau idul kurban. Seluruh masyarakat dikumpulkan ke tengah lapangan untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban sekaligus mendapatkan daging kurban.
āMaaf Baginda Raja, apakah seluruh penghuni istana dan masyarakat sekitar istana sudah kosong?ā tanya Abu Nawas.
āYa, sudah kosong, mereka berbondong-bondong ke tengah lapangan semua sesuai permintaanmu,ā kata Baginda.
Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. Ia berdiri sambil memandangi istana. Abu Nawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditunggu.
āAbu Nawas, segera pindahkan istanaku. Apalagi yang engkau tunggu?ā titah Raja.
"Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir di lapangan untuk diletakkan di atas pundak hamba,ā ucap Abu Nawas. (Fathoni)
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua