Zimbabwe, salah satu negara di Benua Afrika yang penuh dengan buruh di jalanan setiap May Day. Walaupun tuntutan setiap tahun hampir sama, namun tidak afdol peringatan May Day tanpa turun ke jalan.
Para buruh tersebut melakukan demo besar-besaran di istana negara Zimbabwe. Demo makin lama semakin anarkis. Pembakaran ban dan sepeda motor oleh pendemo yang mulai panas tidak terelakan.
Mereka berteriak membacakan tuntutan yang hanya: bertemu presiden dan minta penghapusan sistem kerja kontrak.
Melihat situasi tersebut, kepolisian Zimbabwe menyiagakan mobil lapis baja untuk mengamankan sang presiden.
Presiden Zimbabwe memutuskan bertemu para pendemo untuk menyampaikan orasi. Presiden hanya membutuhkan waktu 7 menit dalam berorasi.
"Rakyatku, saya paham betul tuntutan kalian. Saya juga ingin sekali sistem kerja kontrak dihapus. Tapi saya tidak bisa apa-apa, karena saya sendiri juga dikontrak 5 tahunan,” teriak sang presiden. (Fathoni)