Patoni
Penulis
Pagi itu, seorang siswa SD kelas 4, Tori asal Pamekasan, Madura membawa semangat membuncah pergi ke lapangan bola di desanya.
Tori menenteng sepatu, bukan untuk bermain sepak bola, melainkan hendak mengikuti lomba lari tingkat desa dalam rangka memeriahkan Agustusan.
Lomba yang dijalani Tori terdiri dari beberapa babak. Tori harus mengikuti perlombaan mulai dari babab penyisihan. Ia mendapatkan nomor urut 4 di babak tersebut.
Babak penyisihan kelompok pertama tersebut diikuti oleh 4 peserta. Mereka mulai memasuki area lomba lari yang sudah diberi garis dan nomor urut untuk masing-masing peserta.
Panitia pemberi aba-aba telah siap dengan bendera di tangannya dan pluit di mulutnya. Sementara itu, para peserta sudah dalam posisi siap di garis start.
“Siap-siap ya,” ujar sang panitia. Semua peserta akan memulai lari dalam hitungan ketiga.
“Siaaap,” timpal para peserta.
Baca Juga
Humor Madura: Jarak Gus Dur dan Megawati
“1,2,3! Lariii…,” teriak si panitia.
Seketika, para peserta lari terbirit-birit mengejar posisi teratas. Namun, si panitia pemberi aba-aba tetiba bengong melihat Tori masih di garis start.
“Kenapa kamu masih di situ?” tanya si panitia.
“Tadi kan bapak ngitungnya sampai 3, saya nomor 4,” ujar Tori. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
2
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
3
Fatwa Larangan Buku Ahmet T. Kuru di Malaysia, Bukti Nyata Otoritarianisme Ulama-Negara?
4
Kultum Ramadhan: Mari Perbanyak Istighfar dan Memohon Ampun
5
Gus Dur Berhasil Perkuat Supremasi Sipil, Kini TNI/Polri Bebas di Ranah Sipil
6
Acara NU pada Masa Kolonial: Tak Hanya di Masjid atau Pesantren, tapi Juga di Bioskop
Terkini
Lihat Semua