“Gus, jika kemajuan demokrasi kita dianalogikan dengan menempuh perjalanan kereta api dari Jakarta ke Surabaya, kita sudah sampai di mana sekarang, Gus?” tanya sang reporter.
“Kita sampai di Bekasi gitulah,” kata Gus Dur enteng.
Seketika, jawaban Gus Dur membuat sang reporter terperanjat. Bukan karena jawabannya, tetapi bayang-bayang penguasa orde baru akan marah.
Karena kekhawatiran tersebut, sang reporter berpikir untuk memangkas bagian tersebut jika mau tayang.
“Itu artinya tidak jalan dong, Gus?” lanjut reporter.
“Ya, situ sudah tahu gitu kok masih nanya,” seloroh Gus Dur disambut tawa sang reporter. (Fathoni)
*) Disarikan dari buku "Gus! Sketsa Seorang Guru Bangsa" (2017)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua