Namun karena tidak memperhatikan nomor seat di boarding pass, Kholilul serta merta langsung duduk di bagian depan. Padahal, kursinya di bagian belakang.
Tetiba ada seorang perempuan muda datang, “Maaf mas, kursi yang sampean duduki itu kursi saya,” kata si perempuan.
“Eh mbak, jangan sembarangan, ini kursi milik pesawat, kursi sampean di rumah,” jawab Kholilul lantang.
Seketika pramugari datang, “Maaf pak, ini tempat duduk ibu, kursi bapak di bagian belakang,” ucap pramugari.
“Eh mbak, sampean ini siapa? Kursi saya di rumah, bukan di belakang. Ini kursi pesawat tempat duduk semua penumpang,” Kholilul masih keukeuh.
Keributan itu menyita semua mata penumpang, tak terkecuali pria asal Surabaya bernama Joyo yang sedikit banyak memahami karakter orang Madura.
“Maaf mas, sampean tujuannya ke mana?” tanya Joyo.
“Saya mau ke Jakarta,” jawab Kholilul dingin.
“Kursi tempat duduk sampean sekarang bukan untuk penumpang tujuan Jakarta, nanti sampean nyasar loh. Tujuan Jakarta tempat duduknya di belakang,” terang Joyo. Kholilul seketika mlipir ke belakang. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua