Dakwah NU Kaohsiung di Taiwan: Gelar Kajian Harian hingga Tabligh Akbar di Stadion
Jumat, 9 Juni 2023 | 16:30 WIB
Jakarta, NU Online
Taiwan atau Republik Tiongkok merupakan sebuah negara di Asia Timur dan beribu kota Taipei. Wilayahnya meliputi pulau yang terletak sekitar 160 km dari lepas pantai selatan China dengan jumlah penduduk sebanyak 23,9 juta orang.
Dalam laporan “Taiwan 2022 International Religious Report” menyatakan sebanyak 27,9 persen populasi menganut agama kepercayaan, 19,8 persen menganut Budha, 18,7 persen menganut kepercayaan Tao.
Sementara penganut Protestan sebanyak 5,5 persen, I-Kuan Tao sebanyak 2,2 persen, Katolik sebanyak 1,4 persen, dan sisanya penganut agama lain termasuk Islam, Yahudi, hingga Baha’i.
Islam memang bukan agama mayoritas di Taiwan, lantaran pertumbuhannya yang relatif lambat. Namun, keadaan terus berubah semenjak tenaga kerja asing termasuk dari Indonesia membanjiri negara Taiwan.
Laporan tersebut juga memuat data bahwa diperkirakan terdapat 700 ribu pekerja asing, terutama dari Asia Tenggara. Vietnam menjadi salah satu negara dari Asia Tenggara penyokong tenaga kerja terbanyak di Taiwan. Sebanyak lebih dari 249 ribu tenaga kerja mayoritas beragama Budha datang dari Vietnam.
Kemudian, disusul Indonesia yang berada di posisi setelahnya. Lebih dari 241 ribu tenaga kerja yang mayoritas beragama Islam bermukim di Taiwan. Masjid-masjid bermunculan dan gerai makanan halal kian mudah ditemukan. Giat agama Islam di Bumi Formosa semakin terasa.
Sebuah elemen di bawah jami’yah Nahdlatul Ulama, yakni Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menjadi salah satu aktor yang turut mewarnai budaya Islam di Taiwan.
Didirikan pada September 2018 lalu, NU Taiwan kini telah tersebar di belasan kota, termasuk Kaohsiung. Sebuah kota terpadat kedua di Taiwan setelah Taipei.
Wakil Ketua PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung, Imam Bukhori mengatakan bahwa menghidupkan napas Islam Ahlussunah wal Jamaah merupakan salah satu misi yang dimiliki.
Bermodal niat dan gedung sewaan yang berlokasi di Tong’ai, No 84, Sanmin District, Kaohsiung yang difungsikan sebagai sekretariat, pihaknya rutin melangsungkan beragam kegiatan keagamaan setiap harinya. Mulai dari pengajian, shalawatan, hingga kajian kesehatan Islam.
“Kita setiap hari ada kegiatan, kita punya grup on air pengajian. Mulai ba’da Subuh semua tadarus, siangnya ada pembacaan manakib, sorenya baca Al-Waqiah dan Al-Mulk. Lalu malamnya, ada pengajian kitab kuning bergantian, ustadz satu dan lain. Itu setiap hari,” ungkap pria yang karib disapa Chorie itu kepada NU Online, Selasa (5/6/2023) lalu.
Agenda luring juga tak kalah rutinnya. Setiap akhir pekan, warga NU setempat mendatangi Sekretariat PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung. Mereka biasanya mulai berdatangan di hari Jumat sore atau Sabtu.
“Yang darat, di sekretariat karena kita adakan di hari Ahad, jadi mereka yang di Kaohsiung sejak hari Sabtu atau Jumat sore sudah ada yang merapat ke sekretariat,” jabar dia.
Adapun kegiatan luring yang digelar selalu bervariasi. Pada pekan pertama dan ketiga setiap bulan, misalnya. Mereka mengagendakan kajian kitab kuning. Pekan kedua, mereka mengadakan dzikrul ghofilin atau pembacaan wirid. Kemudian pada pekan keempat, mereka mengadakan kajian kesehatan Islam.
“Di sini juga ada dokter. Kita di PCINU tidak hanya ada TKI saja, tapi ada mahasiswa dan dosen-dosen juga banyak di sini,” jabar dia.
Selain ngaji, sambungnya, setiap Ahad ba’da Ashar atau Maghrib PCINU Tawan Kaohsiung juga diadakan pembacaan sholawat dan Simtuduror oleh grup rebana NU Kaohsiung, Syubbanul Yaum.
Harlah ke-5 Ranting NU Kaohsiung
PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung akan menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) yang ke-5. Acara ini dilangsungkan pada 18 Juni 2023 mendatang bertempat di Kaohsiung Fongshan Stadium yang berlokasi di Tiyu Rd, Fengshan District, Kaohsiung City. Sebuah stadion berkapasitas kurang lebih 10 ribu orang.
Chorie menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan harlah ini akan menghadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur KH Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar dan band punk asal Jakarta, Marjinal.
“Kita niat bahwa kita ini santrinya Mbah Hasyim Asy’ari, berkhidmat di jam’iyah NU, kita mencari ridha Allah, kita butuh barakah dari sesepuh NU,” kata dia.
Besar ia berharap, dengan bertambahnya usia PCINU Kaohsiung, pihaknya makin dikuatkan untuk terus berdakwah, menyampaikan ajaran-ajaran Islam ala Aswaja an-Nahdliyah di Bumi Formosa.
“Semoga kita makin istiqomah dalam menebarkan Islam yang rahmatal lil alamin ala Aswaja an-Nahdliyah. Ini sekaligus juga diharapkan bisa ‘mempesantrenkan’ Taiwan. Dengan ngaji ala pesantren: ‘Utawi iki iku’,” tutupnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Hitung Cepat Dimulai, Luthfi-Yasin Unggul Sementara di Pilkada Jateng 2024
2
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
3
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
4
Hitung Cepat Litbang Kompas, Pilkada Jakarta Berpotensi Dua Putaran
5
Bisakah Tetap Mencoblos di Pilkada 2024 meski Tak Dapat Undangan?
6
Ma'had Aly Ilmu Falak Siap Kerja Sama Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan
Terkini
Lihat Semua