Internasional

Israel Ancam Palestina yang Ingin Datang ke PBB

Selasa, 13 November 2012 | 07:28 WIB

Jerusalem, NU Online
Tiga menteri kabinet Israel mengutuk pedas rencana Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA)  yang akan berangkat  ke PBB guna memperoleh status non-anggota dalam Sidang Majelis Umum  mendatang, demikian laporan media setempat.
<>
Pada akhir pekan, Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz mengancam akan memberlakukan tindakan ekonomi keras terhadap PNA, jika Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan tindakan itu.

Abbas pada Minggu  (11/11) mengatakan ia berharap Liga Arab akan mengirim petisi kepada badan dunia tersebut dalam 48 jam atas nama PNA untuk memuluskan rencana Palestina.

Namun, " jika orang Palestina terus berusaha melancarkan upaya sepihak, kami takkan bekerjasama secara ekonomi dengan mereka", kata Steinitz pada Sabtu (10.11).

"Sungguh suatu skandal jika mereka menyerang kami dan setelah itu berharap kami akan bekerjasama secara ekonomi," kata Steinitz di dalam satu pernyataan yang dikirim  kepada kantor berita China Xinhua.

"Pendapat saya sangat tegas dan saya mengatakannya sebagai menteri keuangan."

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Israel Avi Dichter, Ahad, mengatakan PNA memanfaatkan upaya di PBB sebagai rencana untuk menghindari penanganan serangan roket terhadap warga sipil Israel dan peningkatan penyergapan terhadap tentara Israel.

Ketika berbicara kepada Radio Militer, Dichter mengatakan, "Tindakan Palestina di PBB dilancarkan sementara sepenuhnya mengabaikan situasi di Jalur Gaza."

Ia mengatakan Abbas belum berbicara "satu kata pun mengenai teror dari Jalur Gaza".

Sementara itu Menteri Urusan Strategis Moshe Ya`alon, yang juga berbicara dengan Radio Militer dalam wawancara terpisah pada Minggu mengatakan, "Dunia perlu memahami Israel takkan cuma duduk berpangku tangan ... Kami siap meningkatkan reaksi kami." 

"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bertindak, dan akan bertindak, dengan keras di Jalur Gaza," kata Netanyahu di dalam beberapa komentar.


Redaktur : Hamzah Sahal
Sumber   : NU Online