Kabar Palestina: 3 Warga Tewas Akibat Tembakan Israel, 300 Ribu Pelajar Kembali Sekolah
NU Online · Rabu, 5 November 2025 | 12:00 WIB
Husnul Khotimah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Tiga warga Palestina tewas akibat tembakan Israel di utara kota Rafah, di Jalur Gaza selatan. Dikutip NU Online dari WAFA, pada Rabu (5/11/2025).
Al-Jazeera melaporkan dari Rumah Sakit Arab al-Ahli bahwa seorang anak termasuk di antara tiga orang yang terluka akibat tembakan Israel di timur kota itu.
Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya melancarkan serangan di Gaza selatan dengan klaim bahwa beberapa orang telah melintasi “garis kuning”, wilayah yang dikuasai Israel. Mereka menyebut itu sebagai pelanggaran gencatan senjata.
Namun, pernyataan Israel tersebut masih belum jelas, apakah merujuk pada serangan yang sama yang menewaskan tiga warga Palestina tersebut atau yang lain.
Sementara itu, Tareq Abu Azzoum dari Al-Jazeera mengatakan bahwa Israel terus menggunakan drone quadcopter untuk menjatuhkan granat di gedung-gedung yang sebagian masih berdiri.
"Pihak berwenang di sini menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran gencatan senjata," ujar Tareq.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa Israel telah melakukan lebih dari 125 pelanggaran gencatan senjata sejak gencatan senjata berlaku. Pihaknya juga memperingatkan bahwa serangan yang berkelanjutan dapat memicu kembali permusuhan skala penuh.
Sementara sumber medis melaporkan bahwa sebanyak 10 warga Palestina telah tewas di Gaza selama 24 jam terakhir, Senin (3/11/2025). Sejak gencatan senjata Gaza berlaku pada 11 Oktober 2025, total 238 warga Palestina telah tewas dan 600 terluka, dan 510 mayat telah ditemukan dari bawah reruntuhan.
Terpisah, Anadolu Agency merilis berita bahwa Sekitar 300.000 pelajar Palestina akan melanjutkan sekolah di Gaza, tepatnya di bawah badan PBB untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, pada Sabtu (18/10/2025)
Penasehat Media UNRWA Adnan Abu Hasna mengatakan bahwa hal tersebut akan tetap dilakukan meskipun blokade Israel terus mencegah ratusan juta dolar bantuan memasuki daerah kantong itu.
"Kami menetapkan rencana untuk melanjutkan proses pendidikan bagi 300.000 pelajar Palestina di UNRWA dan jumlah ini kemungkinan akan meningkat," ujarnya dalam sebuah pernyataan di televisi.
Ia juga mengatakan bahwa sekitar 10.000 siswa akan mengikuti kelas tatap muka di sekolah dan tempat penampungan, sementara sebagian besar akan menerima pembelajaran jarak jauh.
"Sangat mustahil untuk menjalani dua tahun tanpa sekolah, yang sebelumnya juga didahului oleh dua tahun pandemi Corona," lanjutnya.
Abu Hasna mengatakan 8.000 guru akan turut mengambil bagian dalam program tersebut.
Data Kementerian Pendidikan Palestina tertanggal 16 September 2025 menyebutkan bahwa Israel telah menghancurkan 172 sekolah pemerintah, mengebom atau merusak 118 sekolah lainnya, dan menyerang lebih dari 100 sekolah yang dikelola UNRWA.
Kementerian tersebut juga mecatat sebanyak 17.711 pelajar telah tewas di Gaza sejak dimulainya genosida, serta 25.897 lainnya terluka. Selain itu, 763 pegawai sektor pendidikan dilaporkan telah tewas dan 3.189 lainnya terluka.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua