Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal Umumkan Pengakuan Resmi Palestina sebagai Negara
NU Online · Senin, 22 September 2025 | 14:00 WIB
PM Inggris Keir Starmer saat menyampaikan pengakuan resmi kedaulatan Palestina. (Foto: tangkapan layar Akun X Keir Starmer)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal mengakui Palestina sebagai sebuah negara, pada Ahad (21/9/2025). Perdana Menteri Kanada menjadi negara anggota G7 pertama yang mengeluarkan pernyataan resmi tentang negara Palestina, disusul oleh Inggris, Australia, dan Portugal melalui pernyataan terpisah dalam waktu yang berdekatan.
Perdana Menteri Kanada Mark Carney dalam situs resminya menulis bahwa sejak 1947, kebijakan setiap pemerintah Kanada adalah mendukung solusi dua negara demi perdamaian abadi di Timur Tengah.
Kebijakan ini membayangkan terciptanya Negara Palestina yang berdaulat, demokratis, dan layak, yang membangun masa depannya dalam perdamaian dan keamanan bersama Negara Israel.
Senada, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, melalui keterangan tertulisnya menyatakan bahwa Australia mengakui rakyat Palestina berhak memiliki negaranya sendiri.
Baca Juga
Vatikan Akui Palestina sebagai Negara
"Terhitung hari ini, Ahad tanggal 21 September 2025, Persemakmuran Australia secara resmi mengakui Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Dengan berbuat demikian, Australia mengakui aspirasi sah dan lama rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri," ujar Albanese sebagaimana dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Australia.
Australia menyebut sikap ini merupakan komitmen bersama yang terkoordinasi dengan Kanada dan Inggris untuk jangka panjang dalam perdamaian di kawasan Timur Tengah. Dalam pernyataan tersebut juga tertulis Australia, Inggris, dan Kanada mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan bagi perdamaian dan keamanan rakyat Palestina.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengunggah video pernyataan pengakuan terhadap Palestina dalam akun X @KeirStarmer.
"Menghadapi meningkatnya kengerian di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara," ujar Starmer.
Menteri Luar Negeri Inggris, Yvette Cooper, menegaskan pemerintah Israel harus segera menghentikan serangan di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke kawasan tersebut. Ia juga mendorong diberlakukannya gencatan senjata dengan segera dan penghentian pemukiman ilegal Israel di wilayah Tepi Barat.
Ia menyebut pengakuan resmi ini merupakan langkah penting demi terealisasinya solusi dua negara.
"Pengakuan merupakan langkah penting untuk menjaga prospek solusi dua negara, di saat solusi tersebut kini berada di bawah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Cooper dikutip dari situs resmi Kemlu Inggris.
"Dua negara adalah satu-satunya cara untuk menjaga perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi Israel dan Palestina," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Portugal, Paulo Rangel, menyampaikan pengakuan resmi negara Palestina di New York pada hari yang sama.
Langkah itu diambil beberapa jam setelah Kanada, Inggris, dan Australia melakukan hal serupa menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dijadwalkan dibuka pada Selasa, 23 September 2025 mendatang.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pengakuan Inggris dan negara lainnya terhadap Palestina sebagai hadiah yang tidak masuk akal bagi terorisme.
Dilansir The Jerusalem Post, Netanyahu menyebut bahwa tanggapan terhadap upaya membangun negara teror di Israel akan diberikan setelah ia kembali dari AS.
"Tidak akan ada negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan," tegasnya.
Hingga hari ini, tercatat 151 dari 193 negara telah menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan Palestina. Jumlah ini menunjukkan persentase 78 persen negara anggota PBB mendukung terlaksananya solusi dua negara bagi perdamaian di Timur Tengah.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua