Kaohsiung, NU Online
Meskipun Taiwan bukan negara yang penduduknya mayoritas Muslim, semarak Ramadhan tetap terasa di berbagai wilayahnya. Komunitas Muslim yang terdiri dari warga lokal dan pekerja migran terutama dari Indonesia, aktif mengadakan berbagai kegiatan selama bulan suci ini.
Banyak masjid dan Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Taiwan menjadi pusat kegiatan selama Ramadhan 1446 Hijriah. Setiap malam, jamaah berkumpul untuk berbuka puasa dan shalat tarawih bersama. Kegiatan tersebut menjadi lebih meriah ketika di hari libur kerja yaitu Sabtu dan Ahad. Karena mereka libur kerja, sehingga banyak dari beberapa ranting di PCINU Taiwan mengadakan buka bersama dan bagi-bagi takjil.
PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung juga menjadi salah satu pusat perkumpulan umat Islam. Banyak kegiatan yang bermuara dari tempat tersebut, lebih-lebih di hari libur kerja selama Ramadhan. Kantor Sekretariat ini juga sebagai mushala yang diberi nama Mushala An-Nahdhah.
Di Mushala An Nadhah ini PCINU Ranting Kaohsiung sering diadakan agenda buka bersama dengan seluruh jajaran kepengurusan dan Muslim sekitar. Tidak hanya itu dalam agenda buka bersama itu juga dihadiri beberapa pengurus dari PCINU Taiwan Ranting tetangga. Sebagaimana yang telah terlaksana pada Ahad, 9 Maret 2025, bertepatan dengan kedatangan kami dari Dai Go Global di daerah Kaohsiung.
Rangkaian acara buka bersama pada hari itu dimulai dari pembukaan, sambutan dari Ketua PCINU Ranting Kaohsiung, Dadang Irfan; kemudian dilanjutkan dengan ngaji bareng bersama kami selaku Dai Go Global yang bertugas di tempat tersebut.
Adapun materi yang saya sampaikan yaitu mengutip sedikit dari kitab Durrotun Nasihin tentang 4 golongan yang dirindukan surga. Saya menyampaikan empat golong tersebut yakni orang yang membaca Al-Qur'an, orang yang menjaga mulutnya dari kemaksiatan, orang yang memberi makan pada orang yang membutuhkan (sedekah), dan orang-orang yang berpuasa di bulan suci Ramadhan.
Dalam kajian tersebut saya juga mengajak jamaah yang hadir untuk menyalurkan donasi kepada warga Palestina sebagaimana roll banner yang ada di sebelah kami. Hal tersebut kami singgung karena selaras dengan salah satu poin dari materi yang disampaikan.
Acara buka bersama tersebut dihadiri kurang lebih 40 Muslim yang bekerja di Taiwan dan rata-rata dari pengurus PCINU Kaohsiung dan sekitarnya.
Sebelum acara buka bersama, terdapat kegiatan bagi bagi takjil yang salurkan oleh Muslimat NU PCINU Kaohsiung. Acara bagi takjil dilakukan satu minggu sekali yang disalurkan oleh Banom PCINU yang ada di Kaohsiung.
Selain itu, PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung juga aktif mengadakan program tadarus, kajian bertema Ramadhan, dan belajar mengaji mingguan, serta kajian-kajian online bagi Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang tidak bisa bergabung secara langsung. Kegiatan ini membantu pekerja migran dalam mengakses ilmu agama dan menjadi sarana hiburan setelah sepekan bekerja.
“Di sini Ibu-Ibu yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga banyak yang tidak bisa bergabung dalam kajian-kajian offline. Maka saya termasuk salah satu sosok yang memiliki inisiatif untuk mendirikan kajian online melalui aplikasi Line,” ungkap Asih Mulatsih, dari Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama.
Secara keseluruhan, meskipun sebagai minoritas, umat Muslim di Taiwan berhasil menciptakan suasana Ramadhan yang hangat dan penuh makna melalui berbagai kegiatan keagamaan.
Nurwahid Pardi – Dai Dai Go Global LD PBNU 2025 dengan penugasan di Taiwan. Program ini didukung NU Care - LAZISNU.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
2
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
3
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak, Keluarga, hingga Orang Lain, Dilengkapi Latin dan Terjemah
4
Kultum Ramadhan: Mari Perbanyak Istighfar dan Memohon Ampun
5
Fatwa Larangan Buku Ahmet T. Kuru di Malaysia, Bukti Nyata Otoritarianisme Ulama-Negara?
6
Gus Dur Berhasil Perkuat Supremasi Sipil, Kini TNI/Polri Bebas di Ranah Sipil
Terkini
Lihat Semua