Selain aktif di bangku kuliah, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Malaysia termasuk di antara organisasi pelajar yang sering turun ke masyarakat. Salah satu program kerjanya adalah pengajian dengan mengundang dai kondang KH Anwar Zahid pada Ahad (27/11).
Acara sendiri terbagi ke dalam dua tempat dengan waktu yang berbeda, di Safuan Plaza Chow Kit pada Ahad petang, dan di Teluk Panglima Garang Shah Alam pada malam hari sebelumnya. Sebenarnya banyak permintaan dari WNI di Malaysia untuk mengadakan di beberapa tempat, namun akhirnya hanya diadakan dua kali demi efektifitas waktu dan tenaga.
Anggaran dana yang dialokasikan untuk kedua acara tersebut mencapai sekitar RM 50.000. “Dana sebesar itu sebagian merupakan donasi baik dari warga Indonesia yang berdomisili di Malaysia atau pun warga Malaysia sendiri,” kata Ihyaul Lazib, Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia. Selain itu, bantuan dana dari sponsor seperti BNI, Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Maxis, dan Restoran Surabaya juga diakui cukup signifikan.
Berbekal pengalaman panjang, Kiai Anwar berbicara langsung ke inti persoalan. Aspek-aspek umum seperti shadaqah, hubungan antara suami-istri, orang tua-anak, urgensitas spiritualisme, dan lain-lainnya dibicarakan dalam kerangka yang detail dan sangat dekat. “Hampir tak terasa kalau Pak Kyai sudah megnaji dua jam lebih,” aku Rofiq, salah satu anggota panitia asal Madura.
Meski disampaikan dengan gaya bahasa khasnya yang ceplas-ceplos, justru pesan dakwah terlihat lebih mengena. “Saya kira memang setiap dai punya segmennya masing-masing. Gaya bahasa Pak Anwar Zahid yang outspoken memang nampak cocok juga untuk para warga Indonesia di Malaysia,” kata Aziz, salah satu peserta pengajian.
Buktinya, meski tempat duduk hanya disediakan sekitar 800-an, jumlah peserta pengajian membludak. Puluhan hadirin terlihat berdiri dari awal hingga akhir.
Acara yang diinisiasi KMNU Malaysia ini juga mendapat dukungan penuh dari PCINUM dan juga badan otonom NU lainnya, seperti Fatayat dan Muslimat NU. “Kami mengharapkan agar masyarakat dapat mengambil manfaatnya, tidak hanya guyonannya saja. Semoga KMNU ke depan bisa mengadakan acara dengan lebih baik lagi,” harap Alfin Mubarak, Ketua KMNU Malaysia.
Acara ini sebenarnya juga ditujukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pondok pesantren di Indonesia. “Kita punya Gerakan Ayo Mondok di mana banyak WNI yang risau atas pendidikan anaknya. Oleh karena itu, panitia menawarkan solusisanya kepada para orang tua agar memondokkan anak2nya selama ada di Malaysia,” tambah Lazib. (Aziz/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua