Internasional

Melihat Karnaval dan Kuliner Maulid Nabi di Tunisia

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 01:00 WIB

Melihat Karnaval dan Kuliner Maulid Nabi di Tunisia

Mereka semua membaca Qasidah Hamziyah, pujian kepada Rasulullah SAW yang senantiasa dibaca oleh umat Islam di Tunisia pada perayaan Maulid Nabi.

Tunis, NU Online

Tak pelak lagi, mayoritas umat Islam di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. pada bulan Rabiul Awal sebagai ekspresi syukur atas lahirnya Rasulullah saw. yang telah membawa ajaran Islam rahmatan lil 'alamin. Perayaan Maulid Nabi pun dihidupkan oleh umat Islam di Tunisia, negara cantik di Afrika Utara yang dijuluki el-khadra karena negerinya yang hijau dan melahirkan banyak ulama.


Perayaan Maulid Nabi di Tunisia (20/10/2021) diisi dengan perayaan seperti karnaval di jalan-jalan serta tak lupa menghidupkan majelis-majelis ilmu yang di dalamnya dibacakan shalawat serta zikir-zikir. Perayaan ini diikuti oleh seluruh umat Islam di Tunisia dari mulai anak kecil hingga dewasa. Karnaval dan majelis-majelis shalawat dilaksanakan hampir di berbagai kota di Tunisia. Semringah dan bahagia adalah dua hal yang dirasakan oleh umat Islam di Tunisia pada perayaan Maulid Nabi. 


Tak hanya warga lokal Tunisia, mahasiswa Indonesia di Tunisia pun ikut serta dalam memeriahkan Maulid Nabi. Bahkan, para pelajar Indonesia di Tunisia tidak hanya merayakan Maulid Nabi di kota Tunis. Mereka menyebar di berbagai tempat dan kota untuk mendatangi tempat-tempat yang di dalamnya diadakan Maulid Nabi. 


Millata Khanifa, mahasiswi asal Indonesia menyampaikan kegembiraannya tatkala mengikuti Maulid Nabi di Tunisia pada tahun 2021. Ia menyampaikan kegembiraannya karena di tahun 2021 ini semua jami' menggelar perayaan besar Maulid Nabi. Sedangkan pada tahun 2020 lalu sempat tidak ada perayaan karena wabah Corona.


“Saya pun mengikuti perayaan Maulid Nabi di Jami' Zaytunah kota Tunis. Acaranya sangat ramai dan meriah, Jami' Zaytunah padat dengan masyarakat muslim Tunisia serta banyaknya kibar masyayikh yang berkumpul. Selain itu, saya pun menghadiri majelis shalawat bersama ulama besar Tunisia Syaikh Farid Beji, beliau membawa rambut mulia Rasulullah dalam majelisnya. Bahagia sekali,” ujar Millata Khanifa. 


Mereka semua membaca Qasidah Hamziyah, pujian kepada Rasulullah SAW yang senantiasa dibaca oleh umat Islam di Tunisia pada perayaan Maulid Nabi.


Yusril, seorang mahasiswa baru program magister di Univeritas Zaitunah Tunisia itu, mengikuti perayaan Maulid Nabi pertamanya di kota Kairouan. Ia sebagai mahasiswa baru di Tunisia mengungkapkan kesenangannya mengikuti perayaan Maulid Nabi di Tunisia. Ada yang menarik di sini, masyarakatnya sangat antusias dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, sampai ada tradisi pulang kampung.


“Maulid Nabi ini seperti hari rayanya orang-orang Tunisia. Saya mengikuti perayaan Maulid Nabi di kota Kairouan, para pengunjung melihat pertunjukan lampu-lampu di depan halaman masjid Jami' Uqbah bin Nafi' Kairouan," ujar Yusril. 


Tidak hanya menghidupkan majelis shalawat dan melaksanakan karnaval, umat Islam di Tunisia pun melaksanakan ziarah ke makam sahabat Nabi, Sidi Sahbi Abi Zam'ah al-Balawi, makam Sayyidah Zainab binti Abdullah bin Umar bin Khattab, dan makam para ulama besar Tunisia lainnya, baik di kota Tunis maupun di kota Kairouan.


Kuliner Maulid

Selain memiliki tradisi khas dalam merayakan Maulid Nabi, warga Tunisia pun memiliki makanan khas Tunisia yang hanya ada pada Maulid Nabi. Ahya Jazuli, seorang mahasiswa Indonesia yang telah menetap di Tunisia lebih dari 5 tahun pun menyampaikan bahwa umat Islam di Tunisia memiliki ciri khas makanan yaitu "Bubur 'Ashidah." Makanan ini uniknya hanya ada ketika perayaan maulid nabi.


'Ashidah adalah bubur manis berwarna coklat kehitaman dilapisi krim dan ditaburi dengan berbagai jenis kacang-kacangan. Makanan ini biasa dijadikan sebagai simbol kegembiraan dalam rangka menyambut dan memeriahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam," pungkas Ahya.


Kontributor: Nata Sutisna

Editor: Alhafiz Kurniawan