Menonton Konser Gamelan dan Tari Jawa-Bali di Chicago
Senin, 28 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Suasana Konser Gamelan Indonesia di Field Museum, Lake Shore, Chicago, Amerika Serikat, Ahad (27/10/2024). (Foto: NU Online/Syakir NF)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Chicago, NU Online
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chicago, Amerika Serikat menggelar Konser Gamelan Indonesia di Field Museum, Lake Shore, Chicago, Amerika Serikat, Ahad (27/10/2024).
Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan hubungan bilateral ke-75 antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Pertunjukan gamelan dan tari Jawa dan Bali ini ditampilkan oleh warga Amerika Serikat dan diaspora Indonesia. Tarian yang ditampilkan warga Amerika Serikat tampak tak ada kecanggungan. Mereka menari dengan kenes, tidak kaku, melenggak-lenggok mengikuti alunan musik.
Melihat penampilan itu, Sulma Safina merasa bangga karena budaya Jawa memberikan daya tarik bagi warga dunia. "Kesenian ini gak cuma bisa dinikmati oleh orang-orang Jawa aja," katanya.
Selain itu, ia juga merasa senang dengan penampilan mereka bisa menampilkan dengan sempurna. "Terlihat para pemainnya itu tidak hanya tertarik tapi juga jago. Terlihat seperti melakukan kesenian beneran sepenuh jiwa," katanya.
Sisi positifnya, lanjut Sulma, bisa menarik dan dinikmati oleh orang Amerika atau masyarakat dunia. Ia juga sebagai pengingat buat orang jawa, kalau kita memiliki kesenian yang harus dilestarikan.
"Jangan sampai kesenian kita mati di tanah sendiri. Tapi apresiasi setinggi-tingginya buat orang-orang Jawa yang tetap melestarikan budaya dan kesenian meski di luar negeri. Apalagi berhasil menggaet banyak WNA juga," katanya.
Tampak beberapa penonton mengangguk-anggukkan kepalanya seakan menikmati irama musik gamelan Bali yang cepat dan gamelan Jawa yang mengalun tenang.
Representasi Indonesia
Konjen Chicago Listyowati menyampaikan bahwa gamelan merupakan orekstra musik khas Indonesia yang sudah menjadi simbol eratnya hubungan Indonesia dan Amerika. "Gamelan merepresentasikan keragaman dan kreativitas Indonesia," ujarnya.
Konser ini juga, lanjutnya, menunjukkan bahwa gamelan bukanlah artefak. Namun, gamelan merupakan budaya yang terus hidup. "Berharap Anda bakal datang ke Indonesia," katanya.
Sementara itu, Direktur Manajem Kolse Antroplogi Field Museum Jamie Kalley menyampaikan bahwa gamelan sudah dikenalkan di Amerika sejak tahun 1980-an. "Gamelan Jawa direstorasi pada 1990-an," katanya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua