Cerita Pilu Ibu Majelis Taklim di Hong Kong yang Pernah Jadi Korban Penipuan Travel Haji-Umrah
Sabtu, 29 Maret 2025 | 12:00 WIB
Yuen Long, NU Online
Kasus penipuan travel haji dan umrah pernah mengguncang komunitas pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong, terutama di kalangan pekerja rumah tangga. Meski sudah berlalu, peristiwa ini menyisakan luka finansial dan emosional bagi para korban serta menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.
Salah satu korban, Dwi Sulaminingsih, yang akrab disapa Ibu Emi, adalah anggota Majelis Taklim Yuen Long. Ia menuturkan bahwa dirinya menjadi korban penipuan travel haji dan umrah yang awalnya bernama Air 1 Travel Hajj Umrah, sebelum berganti nama menjadi Paradise Travel Limited.
Pada 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda, Ibu Emi telah menyetorkan uang sebesar 35.600 dolar Hong Kong (sekitar Rp71 juta) untuk biaya perjalanan haji. Namun, ketika jadwal keberangkatan tiba, pandemi menghentikan seluruh perjalanan, dan travel tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
Ibu Emi menceritakan bahwa ia sempat meminta pengembalian sebagian uangnya sebelum pulang ke Indonesia dan berhasil mendapatkan 5.000 dolar Hong Kong (sekitar Rp10 juta).
"Tapi setelah travel itu kabur, dana yang tersisa hanya bisa dikembalikan melalui proses likuidasi di Hong Kong, dengan jumlah sekitar 15 persen dari total setoran, yaitu 5.000-6.000 dolar Hong Kong (sekitar Rp10-20 juta)," jelas Ibu Emi, Selasa (25/3/2025).
Tidak hanya Ibu Emi, beberapa anggota Majelis Taklim Yuen Long lainnya juga menjadi korban.
Ketua Majelis Taklim Yuen Long, Suharmi, menyebutkan bahwa ada empat anggotanya yang mengalami nasib serupa. Di majelisnya saja, terdapat tiga korban lain yang kehilangan uang. Hal ini menunjukkan bahwa kasus ini cukup meluas di kalangan PMI.
"Kejadian ini bermula pada 2020, tepat sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia," katanya.
Saat itu, banyak PMI telah menyetorkan uang seraya berharap dapat segera berangkat haji. Namun, pandemi menjadi alasan bagi pihak travel untuk mengulur waktu hingga akhirnya kabur membawa uang para jamaah.
Travel yang bersangkutan beroperasi di Hong Kong dan memanfaatkan kepercayaan para pekerja migran Indonesia. Banyak PMI mempercayai travel ini karena sebelumnya dikenal cukup terpercaya.
Ketika dikonfirmasi, Teguh Subariyanto, staf KJRI Hong Kong sekaligus Mustasyar PCINU Hong Kong, membenarkan bahwa banyak PMI menjadi korban penipuan travel haji dan umrah. Ia mengimbau agar umat Islam yang ingin mendaftar haji atau umrah menggunakan travel resmi seperti Hajj Foundation, yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Meski kasus ini telah berlalu, cerita ini tetap relevan sebagai pengingat agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih agen travel. Keinginan untuk beribadah harus diiringi dengan kewaspadaan agar tidak menjadi korban pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Teguh.
Terpopuler
1
Begini Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
2
3 Amalan Sunnah Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri
3
Sejumlah Negara Rayakan Idul Fitri 1446 H pada Ahad, 30 Maret 2025
4
4 Amalan yang Dianjurkan pada Malam Idul Fitri
5
Niat dan Waktu Mandi Sunnah Idul Fitri
6
Lafal Bilal Shalat Idul Fitri, Dilengkapi Latin dan Terjemah
Terkini
Lihat Semua