Internasional

'Misi' di Balik Memberi Makan Merpati di Masjidil Haram

Sabtu, 3 Agustus 2019 | 05:00 WIB

'Misi' di Balik Memberi Makan Merpati di Masjidil Haram

Burung Merpati di Halaman Masjidil Haram (Foto: Faizin/NUO)

Makkah, NU Online
Di tengah ramainya para jemaah haji yang setiap hari lalu lalang di Masjidil Haram, ada pemandangan menarik di halaman masjid suci umat Islam ini. Ribuan burung merpati tampak berkumpul di beberapa titik lokasi memburu makanan yang sengaja disebar oleh beberapa jemaah.
 
Seperti yang terlihat di halaman sekitaran pangkalan terminal Bab Bir yang searah dengan tempat sai. Burung merpati yang mayoritas berwarna abu-abu terbang ke sana kemari di antara langkah-langkah para jemaah. Sebagian tampak bertengger di kabel listrik dan bangunan Masjidil Haram.
 
Sebagian jemaah haji memanfaatkan momen berkumpulnya merpati-merpati ini untuk berfoto dan sesekali mengejar-ngejarnya sebagai hiburan di sela-sela istirahat.
 
Ditemui NU Online, salah satu jemaah haji Indonesia, Syaripudin, merasa senang dengan keberadaan burung merpati tersebut. Di samping sebagai hiburan, ternyata ia punya 'misi' tersendiri dengan memberi makan burung merpati tersebut.
 
"Saya dititipi ini dari tanah air, disuruh ngasih makan burung merpati di Masjidil Haram," kata jemaah asal Lampung ini sambil menunjukkan dua bungkus kantung plastik berisi jagung, Jumat (2/8).
 
Syaripudin mengatakan, dua orang saudara di daerahnya sudah lama berumah tangga dan sampai dengan saat ini belum dikaruniai keturunan. Mereka memiliki keyakinan jika bersedekah dengan memberi makan burung merpati di Masjidil Haram bisa segera dikaruniai momongan.
 
Selain bisa membawa sendiri makanan untuk merpati-merpati tersebut, jemaah juga bisa membeli pakan yang dijual bebas di sekitaran lokasi. Harganya dipatok sebesar 5 riyal (sekitar Rp 20 ribu) setiap kemasan plastik. Kemasan ini berisi aneka macam biji-bijian kesukaan merpati.
 
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, merpati yang warnanya sering disebut dengan warna megan ini dipercaya sebagai keturunan merpati peliharaan Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW.
 
Burung ini sangat disayang oleh para jemaah dan warga kota Makkah sehingga merpati Aisyah ini berkembang biak di berbagai sudut masjid seperti di sela-sela kotak pendingin udara.
 
Bukan hanya di Masjidil Haram, merpati Aisyah juga banyak hidup di sekitaran Masjid Nabawi. Mereka nampak menikmati kehidupan bersama jemaah haji yang juga menikmati nikmatnya beribadah di tanah suci. (Muhammad Faizin)