Internasional

Nuansa Ramadhan di KBRI Damaskus Obati Kangen Suasana Tanah Air

Jumat, 17 Mei 2019 | 14:30 WIB

Nuansa Ramadhan di KBRI Damaskus Obati Kangen Suasana Tanah Air

Shalat jamaah di KBRI Damaskus, Suriah.

Damaskus, NU Online
Seakan tidak ingin kalah dengan masyarakat di Tanah Air, sejumlah warga di luar negeri turut mengadakan buka bersama atau Bukber. Demikian halnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Damaskus, Suriah.

Hal tersebut seperti Kamis (16/5) petang. Dengan dipandu Ustadz Abdul Khaliq Zahran, kegiatan diawali dengan takjil yang dilanjut shalat Maghrib, Isya dan tarawih bersama.

Usai shalat tarawih yang diimami Ustadz Zulpadli Hasan, tausiah Ramadhan kali ini disampaikan Ustadz Saifannur yang mengupas shiyam dan qiyam.

Menurutnya, puasa yang wajib ini disempurnakan dengan qiyam yang berisikan amalan-amalan ibadah  “Di antaranya adalah membaca al-Qur’an,” katanya.

Ustadz Saifannur mengemukakan Al-Qur’an adalah panduan yang dapat mengangkat derajat manusia di dunia dan di akhirat. “Karena itu baca, pahami dan amalkanlah Al-Qur’an,” tegas Ustadz Saifan. 

Sementara Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Damaskus, Andri Noviansyah mengimbau pada bulan yang baik ini untuk  maraih pahala dengan menabur aneka kebaikan.

“Pertemuan dan silaturahim dengan sesama warga negara dan teman maupun sahabat di perantauan sangat dianjurkan oleh agama serta memiliki kebahagiaan tersendiri,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan doa yang dibacarkan Ustadz Ahmad Fuadi Fauzi. 

Pada Bukber kali ini berbagai hidangan khas Indonesia dan Arab disajikan. Termasuk aneka ragam sari buah produksi Abu Abduh yang terkenal, mandie Yaman dengan ayam bakarnya, baso Lampung khas buatan Idham Khalid, dan hidangan lain. Hal tersebut tentu saja  menambah maraknya suasana berbuka puasa di KBRI Damaskus.

Hadir seluruh staf KBRI, pekerja rumah tangga yang berada di shelter KBRI, sejumlah masyarat Indonesia dan Suriah. Tampak pula pelajar asing  dari Afrika, Cina dan Suriah turut partisipasi memeriahkan buka bersama. (Ibnu Nawawi)