Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menjalin kerja sama dengan Turki dalam bidang dakwah dan pendidikan. Hal itu terungkap dalam pertemuan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan rombongan dengan YTB di ibu kota Turki, Ankara, Jumat (26/7).
"YTB adalah sebuah organisasi diaspora masyarakat Turki yang tinggal di luar negeri. Mereka mengumpulkan dana untuk membuat beberapa program. Salah satu programnya adalah memberikan beasiswa kepada masyarakat asing yang belajar di Turki," kata Ketua NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat dalam rekaman suara yang dikirimkan ke NU Online.
Organisasi YTB berdiri pada tahun 2006. Selama ini YTB kerap melakukan gerakan dalam membangun komunikasi antaar masyarakat Turki dengan masyarakat dari berbagai negara, salah satunya dengan pemberian beasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyampaikan tentang NU dengan berbagai aktivitasnya.
"Dalam kesempatan tersebut, Ketua YTB Mr Abdullah menyampaikan bahwa YTB siap kerjasama dengan NU dan kemungkinan dalam waktu dekat akan berkunjung ke Jakarta untuk melihat secara langsung aktivitas yang dilakukan NU," imbuh Achmad Sudrajat.
Setelah mengunjungi YTB, rombongan PBNU melanjutkan perjalanan ke sebuah masjid untuk shalat Jumat, pertemuan dengan Kementeran Agama Turki, makan siang, dan diskusi.
Kemenag Turki menyampaikan program-program pengabdian seperti urusan masjid, urusan imam, urusan percetakan Al-Qur'an, dan mengurus lembaga-lembaga tahfidz Qur'an.
Kemenag Turki juga menjabarkan bahwa di Turki terdiri dari berbagai lembaga sebagai gambaran bahwa masyarakat Turki dalam bidang kesejahtareaan agama terutama setelah runtuhnya Pemerintahan Osmani.
Salah satu hal yang menarik dalam pertemuan tersebut, kata Ajat, adalah bagaimana ke depan akan dilakukan kerja-kerja bersama antara diyanat atau Kementerian Agama Turki dengan PBNU.
"Beliau (pihak Kementerian Agama Turki) melihat bahwa NU adalah organisasi yang potensial untuk memangun kerja sama yang positif. Di antara (kerja sama) yang akan dibangun adalah pelatihan-pelatihan bareng dan penukaran ulama untuk berkunjung," imbuh Ajat.
Diharapkan pula, dalam waktu dekat pihak Kementerian Agama Turki akan mengirimkan delegasi ke PBNU dan melakukan perjanjian tukar menukar ulama, dai, dan iman; serta dan pengajaran Al-Qur'an.
Pada kunjungan tersebut, selain Ketua NU Care-LAZISNU Achmad Sudrajat, turut menyertai adalah Katib Syuriyah PBNU Kiai Zulfa Musthafa, Rais Syuriyah PBNU KH Manarul Hidayat, Dubes Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, Muhammad Ali dan Mahbub Ma'afi dari LBM NU. (Kendi Setiwan)