Jakarta, NU Online
Dalam upaya menyebarkan nilai-nilai Islam ala Nahdlatul Ulama, selain membuka ngaji pasanan di Maroko, PCINU Maroko selama bulan Ramadhan ini juga mengirimkan delegasi terbaiknya sebagai imam dan dai ke negara-negara Eropa.
“Dilatarbelakangi oleh letak geografis Maroko dengan Eropa yang cukup dekat, hal ini juga dikarenakan oleh banyaknya permintaan diadakannya kajian Islam yang moderat di sana, dan alhamdulillah dapat kami penuhi,” ungkap Ketua PCINU Maroko Abdullah Aniq Nawawi saat dihubungi NU Online, Rabu (6/6).
Program tersebut dipersiapkan sejak bulan Pebruari lalu dengan mengadakan seleksi bagi para imam. Dari seleksi tersebut memutuskan sebanyak enam delegasi disebar ke negara-negara Eropa seperti di Belanda, Belgia, dan Perancis.
“Untuk para dai kami memutuskan secara aklamasi, sehingga menjadi catatan bagi kami untuk lebih giat dalam melakukan kaderisasi agar kedepan persiapannya lebih matang,” papar Aniq.
PCINU Maroko juga melakukan kerja sama dengan PCINU Belanda untuk menyebar beberapa kader untuk berdakwah. Pihak PCINU Belanda menyambut kerja sama ini. Dilanjut dari Belgia dan Perancis pun meminta pihaknya untuk mengisi dakwah di beberapa wilayah.
Untuk memperlancar berjalannya program tersebut, dukungan akomodasi datang dari beberapa pihak, seperti Pengurus Masjid Al Hikmah Den Haag dan juga PPME (Persatuan Pemuda Muslim Eropa) yang merupakan sponsor utama dari program ini.
“PPME ini salah satu penggagasnya adalah Gus Dur, jadi ada semacam berkah juga untuk PCINU Maroko,” lanjutnya.
Program pengiriman para dai tersebut juga berlanjut setelah Ramadhan yaitu dengan diadakan Bahtsul Masail Eropa Mediterania dan beberapa seminar.
Adapun delegasi-delegasi tersebut adalah Muhammad Fauzi (Mahasiswa S1 Casablanca), Rifqi Maula (Mahasiswa S3 Casablanca), Alvian Iqbal Zahsfan (Mahasiswa S3 Rabat), Kusnadi (Mahasiswa S2 Casablanca), Aniq Nawawi (Mahasiswa S2 Tetoan), dan Elvin Fajri Rahmika (Mahasiswa S1 Tanger). (Nuri Farikhatin/Kendi Setiawan)