Para peserta Halal Bihalal PCINU Western Australia berfoto bersama usai acara. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Australia, NU Online
Prilaku terpuji dengan dasar keislaman yang kuat tidak sekali jadi, namun melalui didikan yang serius dan dilakukan sejak dini. Sebab dengan begitu, maka ajaran Islam akan melekat dalam memori mereka dan menjadi ‘bahan baku’ terbentuknya karakter keislaman yng mumpuni. Itulah sebabnya pengembangan madrasah menjadi komitmen PCINU Western Australia saat ini dan di masa-masa mendatng.
Komitmen tersebut terungkap dalam Halal Bihalal PCINU Western Australia yang digelar di rumah Dody Adibrata, di Perth, Australia, Ahad (21/6).
Menurut Ketua PCINU Western Australia, Dody Adibrata, pengembangan madrasah sangat penting untuk menampung keinginan anak-anak Muslim Perth yang ingin belajar Islam. Bukan sekadar untuk menampung tapi ada misi penting yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan madrasah, yaitu menanamkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil’alamin pada diri anak-anak sedini mungkin.
“Kita ingin memberi fondasi anak-anak dengan ajaran Islam yang menitikberatkan pada Islam yang ramah selain yang berhubungan dengan syariah, tentunya,” ucap pria asli Sukoharjo, Jawa Tengah itu.
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun yang lalu PCINU Wertern Australia mendirikan Madrasah Darul Ma’arif NU di Perth. Saat ini murinya berjumlah 90 orang dengan tenaga pengajar 20 orang. Mereka (murid) berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapore, Lebanon, Pakistan, dan Australia sendiri.
Dody juga merencanakan kegiatan-kegiatan pengajian akan diaktifkan kembali jika musim wabah Corona sudah habis. Sebab pengajian bukan hanya terkait dengan pencerahan seputar keislaman, tapi juga menjadi ajang memperkuat tali silaturrahim antar warga NU di Perth.
“Juga pelatihan tulis menulis untuk pemuda, perlu kita lakukan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Kajian dan Diskusi NU Western Australia, Ridwan al-Makassary menegaskan, peran Madrasah Darul Ma’arif NU sangat besar dalam membangun fondasi SDM (sumber daya manusia) yang qualfied, berakhlaq, dan tentu beraroma Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah). Madrasah itulah yang diproyeksikan sebagai lembaga perintis lahirya kader-kader Islam yang moderat.
“Kami selalu berupaya untuk mengembangkan Islam wasathiyah, termasuk melalui madrasah,” pungkasnya.
Halal Bihalal tersebut diawali dengan jamuan makan siang nasi Biryani ala Indonesia, bakso Nene Ade yang legendaris dan berbagai penganan tradisional, sehingga bisa memuaskan dahaga mereka terhadap masakan Indonesia di masa Corona ini. Acara diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustadz Mumu Mubarak.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua