PCINU Yaman 2024-2026 Resmi Dilantik Bareng Pengurus Lembaga dan Badan Otonom
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman masa khidmat 2024-2026 resmi dilantik pada Jumat (25/10/24) malam di Beit Hasan Soum, Aidid, Tarim. (Foto: dok. PCINU Yaman)
Muhammad Faizin
Penulis
Tarim, NU Online
100 lebih Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman masa khidmat 2024-2026 resmi dilantik. Pelantikan ini dilaksanakan pada Jumat (25/10/24) malam di Beit Hasan Soum, Aidid, Tarim.
Kegiatan ini juga dibarengi dengan pelantikan pengurus beberapa lembaga di antaranya Lembaga Bahtsul Masail (LBM), Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS), Lembaga Kemaslahatan (LK), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (LAKPESDAM), Lembaga Dakwah (LD), Lembaga Ta'lif Wan Nasyr (LTN), dan Lembaga Media dan Informasi (LMI).
Badan otonom PCINU Yaman juga ikut dilantik yakni GP Ansor dan Pagar Nusa. Pagar Nusa sendiri menjadi Badan Otonom yang baru pertama kali dibentuk di PCINU Yaman dengan salah satu programnya adalah akan melakukan pelatihan pencak silat secara rutin.
Untuk menguatkan komitmen dalam berkhidmah sebagai pengurus, Rais Syuriyah PCINU Yaman M. Yusril Al Usmani memimpin pembacaan ikrar oleh para pengurus. Semua ini juga dilakukan untuk menguatkan niat baru dan semangat baru dalam berkhidmah.
Dalam kesempatan tersebut Ketua PCINU Yaman Farid Abidin mengajak seluruh pengurus dan warga NU untuk optimis dalam ber-NU dan terus menguatkan amaliah, fikrah, ghirah, dan harakah NU.
"Kita harus bangga menjadi keluarga NU, selain sebagai organisasi terbesar, NU juga sebagai penjaga amaliah Ahlusunnah wal Jamaah di Indonesia," ajaknya.
Sementara M. Yusril Al Usmani mengajak seluruh pengurus untuk selalu berbuat baik dan tidak membenci pada pelaku kebaikan.
"Demi masa, sungguh manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal. Maka, saya disini hanya sebagai: وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran," ungkapnya.
Ia mengajak kepada pengurus untuk bergerak aktif menyampaikan dakwah. "Mayoritas orang yang tau ilmu agama itu minder. Saya masih banyak dosa, saya masih nggak pantas untuk menasihati orang, tapi mau sampai kapan?" ungkapnya.
Padahal, ungkapnya, saat ini bermunculan orang yang pintar berbicara dan kurang dalam pemahaman ilmu agama namun berani berbicara di depan umum.
"Kita sekarang dapat melihat banyak para penceramah yang mengatakan bahwa dirinya ulama. Padahal tidak ada sama sekali ilmunya maupun akhlaknya," ungkapnya.
Dalam berdakwah menurutnya, tingkatan pertama yang paling gampang adalah melalui lisan. Kemudian tingkatan kedua yang lebih sulit adalah dengan tindakan yakni tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan angan tolong-menolong dalam berbuat dosa serta pelanggaran.
"Yang kedua ini dengan tindakan sehingga makin susah. Maka ketika melihat teman, misalkan, ingin berbuat baik, minimal ikut membantu dengan diniati وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ ," ungkapnya dalam keterangan LTNNU Yaman kepada NU Online.
Jika kita tidak bisa berdakwah bil hal atau dengan tindakan, maka cukup bil qalbi dengan minimal tidak membenci orang yang berbuat baik.
Acara pelantikan ini dihadiri tamu undangan dari Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yaman, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Yaman, Asosiasi Mahasiswa Indonesia (AMI) Al-Ahgaff dan Front Mahasiswa Islam (FMI) Yaman.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua