Internasional

Pele Meninggal, Sosoknya Lebih dari Sekadar Legenda Sepak Bola Dunia

Jumat, 30 Desember 2022 | 12:00 WIB

Pele Meninggal, Sosoknya Lebih dari Sekadar Legenda Sepak Bola Dunia

Pele dalam sebuah pertandingan persahabatan pada 31 Oktober 1990. (Foto: AFP/Gerard Malie)

Jakarta, NU Online

Kabar duka datang dari Brasil, Pele sang pesepakbola legendaris meninggal dunia di usia 82 tahun. Berita duka itu dikabarkan langsung melalui akun Instagramnya. Dunia mengenalnya lebih dari sekadar legenda sepak bola, karena Pele mampu menginspirasi anak-anak di dunia untuk berprestasi di kancah sepak bola dunia.


“Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pelé, yang meninggal dengan damai hari ini,” Tulis akun instagram Pele, Jumat (29/12/2022). 


Dalam perjalanannya, lanjut unggahan itu, Edson mempesona dunia dengan kejeniusannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan kerja sosial di seluruh dunia dan menyebarkan apa yang paling dia yakini sebagai obat untuk semua masalah kita: cinta.


“Pesannya hari ini menjadi warisan bagi generasi mendatang. Cinta, cinta dan cinta, selamanya,” tutup unggahan tersebut.


Selain itu, putri Pele, Kely Nascimento juga mengabarkan berita kepergian sang ayah dengan mengunggah foto yang menunjukkan anggota keluarga memegang tangan Pele saat dia beristirahat di ranjang rumah sakit.


“Semua yang kami ada karenamu, Kami mencintaimu tanpa batas, Beristirahatlah dalam damai,” tulis Kely Nascimento di akun instagram.


Dikutip dari Reuters, upacara pelepasan Pele akan dimulai pada hari Senin di tengah lapangan Stadion Santos, klub kampung halamannya tempat ia mulai bermain sebagai remaja dan dengan cepat menjadi terkenal.


Keesokan harinya atau pada hari Selasa, prosesi yang membawa peti matinya akan melewati jalan-jalan Santos, melewati lingkungan tempat tinggal ibunya yang berusia 100 tahun, dan berakhir di pemakaman Ecumenical Memorial Necropolis, tempat ia akan dimakamkan dalam upacara pribadi.


Pele menjadi pesepakbola professional sejak bergabung dengan Santos pada 1956 dan mengubah klub pesisir kecil itu menjadi salah satu nama paling terkenal di sepak bola.


Pele berhasil memenangkan dua Copa Libertadores, setara Liga Champions Amerika Selatan, dan dua Piala Interkontinental, turnamen tahunan yang diadakan antara tim-tim terbaik di Eropa dan Amerika Selatan.


Dia Juga membawa pulang tiga medali pemenang Piala Dunia, pertama kali saat berusia 17 tahun di World Cup 1958 di Swedia, kedua World Cup 1962 di Cile, meskipun ia melewatkan sebagian besar turnamen karena cedera dan yang ketiga World Cup 1970 di Meksiko.


Dia pensiun dari Santos pada tahun 1974 tetapi setahun kemudian membuat kejutan kembali dengan menandatangani kesepakatan yang menguntungkan untuk bergabung dengan New York Cosmos yang baru lahir di Liga Sepak Bola Amerika Utara.


Dalam karir 21 tahun yang gemilang, dia mencetak antara 1.281 dan 1.283 gol, tergantung pada bagaimana pertandingan dihitung.


Lahir dari keluarga miskin

Pele lahir pada 23 Oktober 1940 di Tres Coracoes, sebuah kota di Minas Gerais, Brasil. Ia lahir dari keluarga miskin bahkan saat kecil Pele harus menjual kacang untuk membantu perekonomian keluarganya.


“Pele tumbuh dengan menjual kacang di jalan untuk membantu keluarganya yang miskin dalam bertahan hidup,” tulis Guardian.


Orang tuanya memberikan nama “Edson” sebagai bentuk “tafaul” kepada Thomas Edison, seorang  ilmuwan terkenal asal Amerika yang menemukan lampu pijar.


“Tapi dia segera diberi julukan Pele, karena salah mengucapkan Bile, nama penjaga gawang di Vasco de Sao Lourenco, tempat ayahnya pernah bermain sepakbola,” tulis Guardian.


Pewarta: Aiz Luthfi

Editor: Fathoni Ahmad