Internasional

Pembangunan Pesantren NU di Jepang Capai 70 Persen, Mulai Aktif Diisi Pengajian

Ahad, 13 Oktober 2024 | 22:00 WIB

Pembangunan Pesantren NU di Jepang Capai 70 Persen, Mulai Aktif Diisi Pengajian

Ketua LAZISNU Jepang, M Muntaha di depan Pesntren NU pertama di Jepang berlokasi di Masjid At-Taqwa Ibaraki, Koga City. (Foto: NU Care Jepang)

Jakarta, NU Online
Pembangunan Pesantren NU yang digagas Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang kini mencapai 70 persen. Berlokasi di Masjid At-Taqwa Ibaraki, Koga City., pesantren tersebut akan menjadi wadah belajar bagi 70.000 Nahdliyin yang tersebar di seluruh Jepang.

 
Ketua LAZISNU Jepang, M Muntaha mengungkapkan sekitar 30 persen pekerjaan yang perlu diselesaikan adalah pembangunan bilik santri dan bilik ustadz. Meski pembangunan belum selesai seratus persen, kegiatan keagamaan di pesantren ini sudah berjalan dengan lancar.


"Saat ini sudah ada kegiatan rutin seperti kegiatan di TPQ, kajian kitab, serta pembacaan Ratib dan shalawatan," ujar Muntaha, Rabu (9/10/2024).

 

Dia mengatakan, pada 16 Agustus 2024, pesantren telah menerima dana hasil penggalangan di crowdfunding nucare.id sebesar 34.000 yen atau setara Rp3.281.300. Dana ini digunakan untuk pembayaran tukang yang memasang pompa sumber air.


Muntaha menuturkan antusiasme warga NU di Jepang semakin meningkat dengan adanya kegiatan keagamaan yang kian rutin diadakan.


"Hal ini tidak hanya mempererat tali silaturahim antarwarga, tetapi juga mendorong partisipasi warga lokal Jepang. Masjid At-Taqwa, yang menjadi pusat kegiatan ini telah menjadi tempat dakwah yang inklusif dan menarik perhatian masyarakat setempat, termasuk para mualaf," tuturnya.


Saat ini, lanjutnya, LAZISNU PCINU Jepang masih membutuhkan dukungan finansial untuk menyelesaikan pembangunan pesantren.


"Kami mengajak para dermawan untuk terus membersamai perjuangan ini. Bersama, kita dapat mewujudkan harapan besar untuk mendirikan pesantren NU pertama di Jepang yang akan menjadi pusat kegiatan keislaman yang moderat baik bagi Nahdliyin maupun masyarakat Jepang," pungkasnya.

 

Kontributor: Zahra