Presiden Mahmoud Abbas saat Bertemu Menkes Israel: Hentikan Pendudukan
Senin, 4 Oktober 2021 | 10:30 WIB
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kiri) dan Menkes Israel, Nitzan Horowitz. (Foto: twitter @NitzanHorowitz)
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Pendudukan masif yang dilakukan oleh Israel di berbagai kawasan mendorong Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menyampaikan penghentian. Permintaan penghentian pendudukan tersebut Abbas sampaikan ketika menjamu Menteri Kesehatan Israel, Nitzan Horowits Ahad kemarin.
Dirilis oleh kantor berita Palestina, Wafa, dalam pertemuan itu Abbas meminta Israel mengakhiri pendudukan atau yang identik dengan penjajahan demi memperoleh perdamaian yang utuh di antara kedua belah pihak.
Pemerintahan Palestina di bawah kepemimpinan Abbas menginginkan pembentukan negara Palestina dengan wilayah meliputi Tepi Bara, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur. Wilayah itu dicaplok Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967 silam.
Horowitz juga mengunggah foto pertemuan dia dan Abbas di Twitter. "Kami berbagi misi: untuk menjaga harapan perdamaian dalam kerangka solusi dua negara," tulis Horowitz.
יש לנו משימה משותפת: לשמור על התקווה לשלום, על בסיס פתרון שתי המדינות. כי אין פתרון אחר.
— Nitzan Horowitz نيتسان هوروفيتس ניצן הורוביץ (@NitzanHorowitz) October 3, 2021
הערב ברמאללה, עם נשיא הרשות הפלסטינית, עשינו עוד צעד להעמיק את שיתוף הפעולה עם השכנים הקרובים והחשובים ביותר שלנו. pic.twitter.com/0lm0kAnlJz
Pertemuan keduanya dinilai menjadi pertanda perbaikan hubungan antara Palestina dan Israel.
Seperti dilansir Associated Press, Horowitz menjadi menteri kedua kabinet baru Israel yang bertemu dengan Abbas. Pada Agustus lalu Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, juga bertemu dengan Abbas di Ramallah.
Pemerintahan Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Naftali Bennett terdiri dari koalisi delapan partai yang mengusung prinsip politik yang berbeda, yakni mulai dari golongan sayap kanan garis keras yang menolak kemerdekaan Palestina hingga kelompok moderat yang menyetujui gagasan solusi dua negara.
Horowitz yang diusung Partai Meretz menjadi pemimpin faksi moderat di koalisi pemerintahan itu.
Sedangkan Bennett berasal dari partai berbasis agama garis keras yang tidak menyetujui gagasan pendirian negara Palestina. Namun, buat menekan pertikaian, Bennett memilih jalan buat memberdayakan perekonomian Palestina.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua