Yerusalem, NU Online
Pemerintah Palestina menggelar pertemuan di Desa Fasayel, Lembah Jordan, pada Senin (16/9) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menegaskan bahwa Lembah Jordan Laut Mati Utara adalah bagian dan 'bingkisan geografi' rakyat Palestina.
Shtayyeh menjelaskan, pertemuan pemerintah Palestina di Lembah Jordan tersebut merupakan penegasan bahwa wilayah tersebut adalah wilayah Palestina. Di samping itu, pertemuan tersebut juga bertujuan untuk menyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi masyarakat setempat.
"Pemerintah mengadakan pertemuan hari ini di Lembah Jordan bukan untuk mengutuk atau mencela, namun untuk hadir di antara rakyat kita untuk memperkuat keuletan mereka dalam masalah yang berkaitan dengan pemeliharaan ternak, pembangunan tangki air, dan perbaikan kolam Roma, yang akan mengairi lebih dari 3.500 dunum wilayah Fasayel," jelas Shtayyeh, dikutip laman kantor berita resmi Palestina, WAFA, Senin (16/9).
Dia kemudian mengomentari rencana Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang akan mencaplok Lembah Jordan dan Laut Mati Utara. Menurutnya, rencana tersebut tidak sah dan batal. Pasalnya, rakyat Palestina sudah ada di sana sebelum pemukim Yahudi yang datang secara tidak sah.
"Pembicaraan mengenai pencaplokan Lembah Jordan batal dan tidak sah dan dikutuk oleh semua pihak. Itu dimaksudkan untuk meraih suara dalam pemilihan umum," jelasnya.
Ia menyatakan, Lembah Jordan merupakan bagian utama dari wilayah Palestina. Ia menuturkan, pemerintah Palestina akan memperkarakan Israel ke forum internasional karena mengeksploitasi tanah Palestina tersebut.
"Kami akan melanjutkan perjuangan ini melawan pendudukan di lapangan dan di berbagai forum internasional," tegasnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu berjanji akan menganeksasi wilayah Lembah Yordania dan Laut Mati utara jika dirinya menang dalam pemilihan umum di negeri Zion yang digelar hari ini.
"Jika saya mendapat mandat dari Anda semua, masyarakat Israel, maka saya akan memastikan kedaulatan Israel di Lembah Yordania dan juga Laut Mati utara," kata Netanyahu pekan lalu, seperti diberitakan AFP, Rabu (11/9).
OKI Kecam Rencana PM Israel
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam rencana PM Israel Benyamin Netanyahu yang akan mencaplok Lembah Jordan dan Laut Mati Utara. Menurut OKI, langkah itu melanggar piagam PBB dan hukum internasional dan merupakan peningkatan berbahaya dalam menggerogoti hak-hak rakyat Palestina.
Diberitakan kantor berita Turki, Anadolu Agency, OKI menyeru anggotanya agar mengangkat persoalan ini dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-74 yang digelar pekan depan. OKI menegaskan, perdamaian di Timur Tengah akan terwujud manakala Israel keluar dari wilayah Palestina yang diduduki pada 1967 silam.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan