Internasional

Warga NU Pesepeda Ini Diliput Media India

Kamis, 6 Juli 2017 | 17:36 WIB

Jakarta, NU Online 
Perjalanan Hakam Mabruri dan istrinya Rofingatul Islamiyah dengan bersepeda melewati beberapa negara, untuk menuju tanah suci Makkah, diliput media lokal India di daring dan cetak ketika berada di negara tersebut. Di berita daring, pada 26 Juni lalu, mereka dilaporkan cityliveindia.com.

Sebagaimana diketahui, dua warga NU dari Malang tersebut melakukan perjalanan darat telah 7 bulan lamanya dengan sepeda. Selepas perjalanan melalui jalur Pantura, selama sebulan, mereka tiba di Jakarta. Anggota GP Ansor Malang dan Fatayat itu sempat meminta doa restu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj sebelum berangkat. 

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan kembali menuju Sumatera, menyeberang ke Malaysia, Thailand, Myanmar, kembali ke Thailand, lalu ke India. Namun, perjalanan Thailand-India, keduanya menggunakan pesawat.

Ke India, mereka masuk melalui Calcutta. Kemudian bersepeda menuju kota Asansol, Varanasi, dan sekarang berada di Uttar Pradesh. Sebelumnya, ketika di kota Dhanbad mereka diliput media lokal. Berikut laporan media tersebut: 
“Satu pasangan Indonesia telah tiba di India dengan maksud mengalihkan perhatian dari keadaan-keadaan saat ini akibat dari fanatisme agama di dunia. 

Pasangan ini melakukan perjalanan ke 13 negara di tahun yang sama dengan menggunakan satu sepeda. Tujuan perjalanan mereka adalah Mesir, dimulai dari Indonesia. 

Maburi dan istrinya, Ruffingul Islami, saat ini berada di Dhanbad, India dan akan meninggalkan India menuju Jordan pada bulan Agustus. 

Hakam Maburi dan Ruffingul Islami mengatakan bahwa kondisi yang tak mengenakkan telah tercipta atas nama agama-agama di dunia. Padahal agama adalah sebuah nama  penyelamatan dari kejahatan-kejahatan, ia adalah sebuah ajaran untuk merangkul orang-orang baik.  

Dalam pengertian ini, mengapa nama agama dibenturkan? Seluruh dunia harus memikirkan isu ini, sehingga akan terbebas dari keadaan yang tak diinginkan ini.

Dengan motivasi yang sama, mereka berdua melakukan touring ini dengan menggunakan satu sepeda. 
Ada dua pedal dalam sepeda tersebut yang menyatu, dan keduanya bisa bergerak secara bersamaan. Dia selalu bernyanyi-nyanyi di sepanjang jalan Dhanbad. Saat ditanya, negara ini sangat indah, orangnya juga baik-baik dan jalanannya bagus. Kita di sini berjalan sekitar 110km/hari dengan aman.

Sejauh ini, mereka telah melakukan perjalanan ke 10 negara. Saat ditanya apakah akan ke Pakistan, mereka tak menjawab, karena ada banyak teroris di sana, katanya.

(Abdullah Alawi)