Riset Green Halal Tourism Bawa Wakil Ketua PWNU Jatim Raih Doktor Ilmu Lingkungan
Kamis, 9 Januari 2025 | 07:00 WIB
Malang, NU Online Jatim
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, H Ahmad Hakim Jayli, dikukuhkan sebagai doktor ilmu lingkungan di Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu (08/01/2025). Ia melakukan riset green halal tourism (pariwisata halal ramah lingkungan) di Kawasan Wisata Tretes, Pasuruan.
Dalam sidang ujian promosi terbuka selama lebih dua jam, Hakim Jayli berhasil mempertahankan disertasi di hadapan para penguji. Adapun disertasinya berjudul "Konsep Pariwisata Halal untuk Konservasi Lingkungan dan Pengembangan Industri Berkelanjutan di Indonesia".
“Pariwisata halal atau halal tourism sebagai layanan pariwisata minat khusus bertumpu pada nilai etika keagamaan yang harus dibangun dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan pencegahan kerusakan lingkungan sebagai imbas dari perjalanan wisata,” ucap Hakim Jayli.
Doktor ke-361 Universitas Brawijaya itu memaparkan adanya kesenjangan antara aspek ekonomi pariwisata dan aspek pelestarian lingkungan, sebagaimana terjadi pada praktik pariwisata massal (mass tourism) selama ini.
"Karena Halal merupakan bagian dari nilai Islam, maka atribusi pada halal tourism semestinya tidak boleh melanggar prinsip Islam tentang tugas manusia sebagai khalifah pelestarian bumi dan lingkungan," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajukan kerangka nilai etika "green halal" sebagai kerangka spiritual yang bisa diinternalisasikan ke dalam kerangka konsep pariwisata ramah muslim (muslim friendly tourism). Kerangka spiritual yang dimaksud adalah motivasi keislaman sebagai dimensi ketauhidan, Faithbased needs and services sebagai dimensi syariat, dan Islamic teachings sebagai dimensi akhlak atau ihsan.
"Nilai etika green halal merupakan pengembangan dari konsep besar pariwisata berkelanjutan yang mensyaratkan adanya keterpaduan antara aspek sosial melalui keterlibatan masyarakat lokal, aspek ekonomi melalui penerapan ekonomi hijau, dan kesadaran lingkungan melalui penggalian nilai etika Islam tentang lingkungan," terangnya.
Sebagai penelitian dengan pendekatan kualitatif dan multidisiplin, Hakim mengajukan penerapan Green Halal Tourism di Kawasan Wisata Tretes dan sekitarnya. Disebutkan, Kawasan Wisata Tretes sebagai destinasi wisata warisan Hindia Belanda saat ini mengalami penurunan popularitas, di antaranya akibat stigma prostitusi terselubung dan kurangnya infrastruktur dan promosi.
“Kelebihan Tretes adalah atraksi natural, kultural, sosial, dan bangunan yang menawarkan wisata alam, cuaca, dan lingkungan pegunungan,” ungkap sosok yang juga Direktur Utama TV9 Nusantara ini.
"Bila di masa lalu Tretes dikenal oleh masyarakat Eropa Belanda sebagai tujuan plezier unggulan, maka saat ini Tretes bisa ditawarkan sebagai salah satu destinasi Pariwisata Halal Dunia di Indonesia yang memiliki banyak peminat, khususnya wisatawan dari Timur Tengah," imbuhnya.
mage widget
Terpopuler
1
Resmi Rilis, Unduh Logo Harlah Ke-102 NU Di Sini
2
Harlah Ke-102 NU Digelar di Jakarta, Ini Rangkaian Agendanya
3
Melihat Antusiasme Haul Guru Sekumpul, 32 Ribu Relawan Layani Jamaah yang Membludak
4
3 Amalan yang Perlu Diperbanyak dalam Bulan Rajab menurut Imam Baihaqi
5
Gus Yahya Ajak Jamaah yang Hadiri Haul Ke-21 KH Cholil Bisri Niatkan Cari Keberkahan Ulama
6
Banjir Besar Landa Makkah, Madinah, dan Jeddah Akibat Cuaca Ekstrem
Terkini
Lihat Semua