
Di ulang tahunnya yang ketujuh belas Juli 2020, Savic menaruh harapan NU Online menjadi web keislaman dan keagamaan yang paling banyak dibaca di dunia.
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
NU Online berdasar situs pemeringkat web sudah menjadi situsweb keislaman nomor satu di Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Direktur NU Online Savic Ali menyebut setidaknya sudah tiga tahun situsweb resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjadi media keislaman yang paling banyak dibaca.
“Sudah tiga tahun ini paling banyak dibaca,” katanya dalam galawicara di TV9 pada Selasa (14/7).
Di ulang tahunnya yang ketujuh belas Juli 2020, Savic menaruh harapan NU Online menjadi web keislaman dan keagamaan yang paling banyak dibaca di dunia. “Kita ingin menjadi NU Online menjadi web keagamaan nomor satu di dunia,” ujarnya.
Pada dasarnya, NU Online sudah menyediakan NU Online dengan versi bahasa Inggris dan Arab. Namun, perubahan script membuat hal tersebut sedikit terhambat. Namun, ke depan, ia ingin tidak hanya dua bahasa itu saja, melainkan juga menambah bahasa Perancis.
Savic menjelaskan bahwa bahasa Arab dapat menjangkau orang-orang Muslim yang berada di Timur Tengah, sedang bahasa Inggris bisa menyentuh bangsa Eropa dan Amerika. Sementara itu, bahasa Perancis ingin dihadirkan agar dapat dibaca oleh Muslim Afrika yang notabene pernah menjadi jajahan negara tersebut.
Di samping itu, Savic juga tidak menafikan harapan di dalam internal NU sendiri. Ia berharap NU Online dapat lebih berkembang dan hadir di tengah Nahdliyin. Ia menyadari bahwa tidak semua orang, khususnya Nahdliyin, bakal mengakses web yang resmi berdiri sejak 11 Juli 2003 itu. Tetapi, setidaknya dengan bertambahnya pembaca, kabar dan pengetahuan yang disajikan juga dapat lebih tersebar. Hal tersebut mengingat orang yang membacanya akan membagikan informasinya ke orang lain di sekitarnya.
“Paling tidak ya mungkin 20 persen warga Nahdliyin membaca NU Online. 20 juta yang membaca mengabarkannya ke yang lain. Dari sebagian kecil ini, informasi menyebar ke yang lain. Bisa menjangkau lebih banyak Nahdliyin dan muslim selanjutnya,” ujarnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua