5 Makanan Khas Perayaan Maulid Nabi dari Berbagai Daerah
Kamis, 28 September 2023 | 09:00 WIB
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Peringatan Maulid Nabi Muhammad diekspresikan dengan beragam cara. Selain pembacaan kitab barzanji juga digelar pengajian umum yang sudah menjadi tradisi di berbagai daerah. Hidangan yang disajikan dalam memperingati Maulid Nabi bermacam-macam.
NU Online merangkum lima makanan tradisi Maulid Nabi Muhammad saw dari berbagai daerah yang memiliki ragam cita rasa dan warisan budaya yang kaya.
1. Nasi Tumpeng
Nasi Tumpeng merupakan tradisi yang biasa ada setiap peringatan Maulid Nabi Muhamamd saw. Di Indonesia, ada banyak jenis tumpeng salah satunya tumpeng rasulan. Nasinya diberi bumbu gurih, ditambah ayam ingkung bumbu aren, lalapan, kedelai hitam goreng dan rambak.
Tumpeng mendapatkan tempat tersendiri dalam kehidupan masyarakat jawa, tidak disajikan dan digunakan sembarangan untuk keperluan sehari-hari. Tumpeng merupakan kependekan dari “tumapaking penguripan-tumindak lempeng tumuju Pangeran.”
Penempatan tumpeng dan lauk pauknya menyimbolkan gunung dan tanah yang pinggiran di sekitar gunung. Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut dikaitkan dengan gunung yang berarti tempat rena yang dinilai sakral oleh masyarakat Jawa, karena memiliki kaitan yang erat dengan langit dan surga.
Nasi yang menjulang ke atas ini merupakan harapan agar kehidupan meningkat. Sementara tanah disekeliling gunung disimbolkan dengan lauk pauk yang bervariasi menjadikan kesejahteraan yang hakiki.
2. Ketupat Sumpil
Ketumpat Sumpil merupakan hidangan khas perayaan Maulid Nabi dari Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Ketupat sumpil terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun bambu dalam bentuk limas segitiga.
Hidangan ini biasanya disantap dengan sambal kelapa. Ketupat sumpil menjadi simbolisasi hubungan dengan Allah swt dan sesama manusia karena bentuknya yang menyerupai segitiga.
3. Nasi Kebuli khas Betawi
Meskipun nasi kebuli dikenal sebagai hidangan khas Timur Tengah, varian nasi kebuli khas Betawi telah menjadi bagian dari tradisi Maulid Nabi di Indonesia.
Hidangan ini terbuat dari nasi yang gurih dan umumnya disajikan dalam jumlah besar untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat. Nasi kebuli seringkali menjadi sajian spesial saat perayaan Maulid Nabi atau acara besar lainnya.
4. Nasi Suci Ulam Sari
Di Pacitan, Jawa Timur, masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan menyajikan Nasi Suci Ulam Sari. Hidangan ini memiliki bentuk seperti tumpeng dan dihias dengan berbagai macam sayuran dan pelengkap lainnya.
Nasi yang digunakan adalah nasi uduk, dan di bagian atasnya diletakkana seekor ayam yang telah diolah, yang disebut ayam ingkung. Hidangan ini memiliki makna simbolis sebagai permohonan agar dijauhkan dari masalah dan diberkahi oleh Tuhan.
5. Endog-endogan di Banyuwangi
Endog-endogan adalah tradisi yang juga menjadi makanan khas perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi. Hidangan ini terdiri dari telur yang direbus dan ditusuk dengan bambu kecil, kemudian dihias dengan kembang kertas yang disebut kembang endog.
Telur ini kemudian diarak keliling desa atau kota dengan iringan musik tradisional dan dibagikan kepada masyarakat setelah pengajian. Telur ini memiliki makna simbolis dalam Islam. Kulit telur melambangkan keislaman, putih telur melambangkan keimanan, dan kuning telur melambangkan keikhlasan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua