Nasional

Aksi Tolak RUU TNI di DPR Berlanjut, Mulai Terjadi Kericuhan

Kamis, 20 Maret 2025 | 19:45 WIB

Aksi Tolak RUU TNI di DPR Berlanjut, Mulai Terjadi Kericuhan

Tampak mobil water cannon menembakkan air ke arah massa aksi di DPR. (Foto: NU Online/Haekal)

Jakarta, NU Online

Aksi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di depan Gedung DPR masih berlanjut, hingga Kamis (20/3/2025) malam. Aksi ini mulai terjadi kericuhan.


Polisi mulai menembakkan air dari kendaraan water cannon yang berada di depan Gerbang DPR untuk mengusir mahasiswa yang terus berupaya merangsek masuk.


Pantauan NU Online di lokasi, Kamis (20/5/2025) pukul 19.32 WIB aparat terus menembakkan water cannon ke arah massa dan meminta massa aksi membubarkan diri.


Saat massa aksi di lokasi sedang rehat sejenak untuk berbuka puasa, aparat terus menembakkan water cannon. Beberapa mahasiswa aksi tumbang. Ambulans lalu-lalang membawa mahasiswa.


"Ini lagi buka puasa, kenapa disiram terus?" ucap seorang peserta aksi.


"Tahan, tahan, jangan terprovokasi. Kita sedang berbuka puasa," kata orator dari mobil komando.


Sembari terus menyemprotkan air itu, polisi melalui pengeras suara meminta mahasiswa mundur dan tidak memaksa masuk.


Korlap aksi yang berada di mobil komando juga meminta massa tenang dan tidak bertindak anarkis. Korlap juga meminta polisi tidak melakukan tindakan kekerasan kepada mahasiswa yang berupaya masuk ke Gedung DPRD.


Aparat mulai keluar dari laman Gedung DPR. Semburan air yang digunakan kali ini bersifat melebar, berbeda dari sebelumnya yang menyasar satu arah. Polisi menaiki jembatan penyeberangan orang di depan gedunh DPR dan mengusir demonstran.


Pantauan NU Online, saat polisi mulai menembak water canon, mahasiswa menyingkir ke arah timur gedung DPR. Kemudian polisi menaiki jembatan penyeberangan orang di depan gedung DPR dan mengusir demonstran.


Di bawah jembatan, tampak pasukan polisi menggunakan motor sebanyak kurang lebih 50 motor mendesak demonstran menjauhi gedung DPR.


Bahkan, ada mahasiswa yang ditangkap dan dibawa polisi sambil dicekik lehernya. Di jalan menuju tempat mahasiswa dipukul mundur, lima mahasiswa peserta demonstrasi melihat seorang polisi muda menenteng tongkat dan perisai yang menyanyikan yel-yel mahasiswa: “Revolusi Revolusi! Revolusi."


Sekelompok mahasiswa itu langsung menimpali, “Pak Polisi, kamu pengin ikut demo ya? Tapi nggak bisa ya? Kasihaaaan.”


Polisi muda itu cuma cengar-cengir.