Situbondo, NU Online
Bertempat di Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (Amali) menggelar Silaturahim Nasional (Silatnas) Mudir (Direktur) Ma’had Aly se-Indonesia.
Silatnas yang diselenggarakan pada Senin – Selasa (1-2/7) dan dibuka oleh KHR A Azaim Ibrahimy ini untuk merumuskan berbagai agenda atau program kerja selama setahun ke depan.
Menurut laporan salah satu peserta Silatnas, Ustadz Kholilurrohman, beragam permasalahan yang dibahas dalam Silatnas, antara lain terkait format nomor induk mahasantri, pangkalan data Ma’had Aly, format ijazah (syahadah), evaluasi pelaksanaan akreditasi, dan akseptabilitas alumni di lembaga formal.
"Digelarnya kegiatan ini merupakan salah satu manifestasi kemandirian Ma’had Aly dalam melaksanakan beragam kegiatan. Kemandirian ini harus dirawat, dijaga, dan kawal," tegas Ketua Amali, KH Abdul Djalal.
Dikatakan, Amali jangan bergantung kepada pihak manapun dalam melaksanakan kegiatan. Ma’had Aly sejak dulu terbiasa mandiri dan tidak mau diintervensi dalam pengelolaan serta penyusunan kurikulum.
Dewan Pengarah Amali KH Afifuddin Muhajir menyampaikan, Ma’had Aly adalah lembaga tinggi yang masih berusia muda. "Digelarnya Silatnas ini untuk mencari format yang baik. Ma’had Aly memiliki ciri khas dan berbeda dengan perguruan tinggi lain,” ujarnya.
KHR A Azaim Ibrahimy menuturkan, Silatnas ini adalah salah satu wujud nyata khidmah atas cita-cita masyayikh pendiri pesantren ini. "KH As’ad Syamsul Arifin di akhir hidupnya meletakkan batu pertama pendirian Ma’had Aly, dalam rangka mewujudkan wasiat Hadratus Syaikh Hasyim Asyari untuk mencetak kader-kader ahli fiqih," jelasnya.
Dalam rilis yang diterima NU Online, selain mengikuti Silatnas, para Mudir Ma’had Aly pada Rabu (3/7) juga diagendakan menghadiri Haflah Ikhtitam Dirasah wa Muhadlarah Ammah (HIDMA) XI Ma’had Aly Situbondo.
HIDMA XI Ma’had Aly Situbondo, dijadwalkan dihadiri utusan Rektor Jamiah al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ibrahim el-Hud Hud. Pada kesempatan itu, Amali akan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Jamiah al-Azhar Mesir dalam hal menyebarkan dan membumikan Islam Wasathiyah. (Adib/Muiz)