Belajar Ikhlas dari Mbah Kamini, Penjual Tempe yang Berhaji Tak Bareng Suami
Jumat, 1 Juli 2022 | 06:06 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Makkah, NU Online
Bisa berangkat haji untuk menjalankan rukun Islam kelima menjadi impian dan kenikmatan tersendiri bagi setiap Muslim. Terlebih ketika bisa berhaji bersama orang-orang yang dicintai seperti anak, istri, atau suami. Namun tidak berarti berangkat ke tanah suci tanpa orang yang dicintai, menjadikan niat dan keinginan berhaji tidak dilaksanakan alias diurungkan.
Ikhlas berangkat haji tanpa suami dirasakan oleh Mbah Kamini (54) yang berprofesi sebagai penjual tempe dari Desa Tirta Kencana Tulang Bawang Barat, Lampung. Cita-citanya bisa beribadah dengan sang suami harus diurungkan karena sang suami mendapatkan musibah jatuh sehingga Mbah Kamini harus berhaji sendiri.
“Mbah kakunge (suami) tadinya daftar, tapi ia dapat musibah jatuh. Terus tidak bisa berangkat,” kata jamaah haji Kloter 13 JKG ini kepada tim pendamping haji daerah (TPHD) melalui sebuah video yang dikirimkan ke NU Online, Kamis (30/6/2022).
Walau tanpa suami, Mbah Kamini merasa senang bisa berangkat haji dan merasakan kenikmatan beribadah. Ia mengungkapkan baru kali ini dalam umur hidupnya merasakan kenyamanan dan kenikmatan bisa beribadah dengan fasilitas yang luar biasa. Mulai dari hotel sampai dengan konsumsi yang diberikan kepada jamaah menurutnya sangat memuaskan.
“Semenjak lahir paling enak ya, di sini ini. Benar ini. Hotelnya enak, makanan tidak beli tinggal makan. Habis makan tidur, ibadah, ngaji,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa pelayanan yang diterimanya tidak ada kurangnya. Setiap saat, ia juga bersama teman-temannya satu hotel bisa menikmati air zamzam yang memang sudah disediakan setaip saat. Makanan yang diberikan juga sangat cocok dengan lidah Indonesia karena memiliki menu-menu Nusantara.
Transportasi yang digunakan untuk mengakses Masjidil Haram berupa Bus Shalawat juga sangat memuaskan. Semua dapat beroperasi dengan lancar dan bisa melayani para jamaah dengan baik sesuai rutenya.
Pendapat Mbah Kamini selaras dengan upaya pemerintah memenuhi kebutuhan jamaah pada musim haji di tengah pandemi ini. Kesehatan dan kenyamanan jamaah menjadi prioritas penting dengan menyediakan fasilitas terbaik. Makanan bermenu Nusantara juga menjadi bagian upaya pemerintah menjaga kesehatan jamaah.
“Segala pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada seluruh jamaah menambah kenyamanan dan kekhusuan dalam beribadah. Semoga tetap sehat mbah...menjadi hajah mabrurah,” harap Ahmad Fauzi TPHD dari Lampung yang mendampingi Mbah Kamini.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua