Cermati Kalkulator Zakat NU Online, Kiai Aniq Akhirnya Sepakat AI Deterministik Boleh Diamalkan
Selasa, 19 September 2023 | 01:30 WIB
Ahmad Mundzir saat menunjukkan kalkulator waris, kalkulator zakat, penunjuk arah kiblat pada SuperApps NU Online di Sidang Komisi Bahtsul Masail Waqiiyah Munas Alim Ulama NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (18/9/2023). (Foto: NU Online/Aldi)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu tema pembahasan dalam Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) 2023. Pembahasan ini dilakukan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Di antara bentuk AI, ada yang bersifat deterministik. AI yang model demikian selalu menyajikan jawaban yang pasti sesuai dengan data yang dimasukkan. Hal ini seperti kalkulator zakat ataupun perhitungan waktu shalat.
Pada mulanya, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Aniq Muhammadun bersikeras bahwa AI di atas tidak bisa dijadikan sebagai sebuah pedoman. Hasil yang diminta dari AI ini tidak boleh diyakini sebagai kebenaran.
Beberapa mubahitsin juga memiliki pandangan yang sama dengan Kiai Aniq. Hal ini mengingat mesin tersebut tidak bisa dipercaya karena tidak memiliki pemahaman atas kajian kitab.
Merespons pandangan demikian, KH Najib Bukhori sebagai moderator memberikan penjelasan. Jika mesin AI tersebut sudah ditashih Kiai Aniq sebagai seorang ulama yang ahli dan diakui kredibilitasnya, bagaimana hukumnya?
Mendengar penjelasan demikian, mubahitsin yang semula menolak, langsung mengiyakan. Artinya, mesin AI itu boleh dipedomani.
Ahmad Mundzir, Manajer Konten Kreatif NU Online, yang saat itu tengah hadir langsung mendekat ke Kiai Aniq yang berada di depan peserta. Mundzir menunjukkan cara kerja kalkulator zakat, kalkulator waris, hingga penunjuk arah kiblat yang terdapat di NU Online Super App.
Melihat model AI yang terdapat di NU Online Super App, Kiai Aniq mengajukan pertanyaan, “Siapa yang membuat?”
“Mubahitsin di sini di antaranya, Kiai,” jawab pria asal Semarang, Jawa Tengah itu.
Mendengar jawaban tersebut, Kiai Aniq langsung setuju. Ditanya lagi oleh Kiai Najib, Kiai Aniq langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda sepakat, bahwa AI deterministik, seperti kalkulator waris, kalkulator zakat, dan penunjuk kiblat itu bisa dijadikan pedoman dan diamalkan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua