Darul Muttaqien Bogor, Miniatur Pesantren Bersih dan Ramah Lingkungan
Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Bogor, NU Online
Pondok Pesantren Darul Muttaqien yang terletak di Jalan Raya Parung-Bogor, Jabon Mekar, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berdiri sejak sejak tahun 1988. Sejarah berdirinya, tidak dapat dipisahkan dari niat luhur H. Mohamad Nahar agar didirikan pesantren untuk meningkatkan kualitas lulusan pesantren, yang di era itu, masih jauh dari kriteria standar.
Tanah wakaf seluas 1,8 hektar oleh H Mohamad Nahar kemudian diberikan kepada ketua Badan Kerja Sama Pondok Pesantren se-Indonesia (BKSPPI) KH Sholeh Iskandar pada tahun 1987.
Pendirian Darul Muttaqien melibatkan banyak tokoh dan ulama, termasuk KH Mahrus Amin dan KH TB Hasan Basri hingga KH Rosyad Nurdin. Dan KH Mad Rodja Sukarta diberi amanah untuk menjadi pimpinan.
Kenang Salim RD dari Pesantren Darul Muttaqien, KH Mad Rodja Sukarta merupakan sosok kiai yang peduli lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan, ditujukan untuk membuat nyaman bagi kegiatan santri.
Menjalankan nilai-nilai ramah dan peduli lingkungan itu, Darul Muttaqien kerap melakukan penanaman pohon, meminimalisasi penggunaan pendingin ruangan (AC), hingga membatasi pengadaan gedung dan ruangan.
“Lahan-lahan yang ada itu kami buat untuk menjadi media pembelajaran bagi anak-anak (santri), di mana anak-anak tidak saja belajar di ruangan namun lebih banyak juga belajar di luar ruangan,” kata Salim.
Dengan lebih banyak ruang terbuka dan penghijauan, sirkulasi udara dan oksigen didapatkan secara maksimal, dan tetap nyaman bagi 3.060 santri.
Tidak kalah pentingnya, pesantren menekankan kesadaran dan kepedulian akan kebersihan. Sebanyak 1.000 tong sampah disediakan di setiap sudut pesantren.
Salim menjelaskan, bahwa kesadaran dan kepedulian terhadap kebersihan ini tidak hanya menjadi slogan semata. Akan tetapi ada tindakan membuang sampah jika mendapatinya ke tempat sampah yang sudah disediakan.
Tanggung jawab yang diberikan kepada para penghuni pesantren, dari santri hingga tenaga pengajar dan kiai, menjadi pola pembiasaan untuk selalu hidup dan menjaga kebersihan. Mereka semua mempunyai tanggung jawab secara moril untuk kebersihan masjid, asrama dan sekolah.
Untuk meningkatkan pola hidup bersih ini, setiap pekan diadakan ajang kebersihan kamar dan asrama bagi santri. Pengelohan sampah juga dilakukan dengan melakukan pemilihan dan didaur ulang.
Kepedulian terhadap lingkungan, mengantarkan Darul Muttaqien mendapat predikat Pesantren Terbersih dari Provinsi Jawa Barat pada 2003. Dan pada tahun 2019, mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sebagai Pesantren Ramah Anak.
Tidak hanya itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Program Pesantren Hijau menjadikan Darul Muttaqien sebagai best practice pesantren yang mempunyai manajemen pengelolaan lingkungan hijau.
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
3
Mengenal Susu Ikan, Cek Kandungan Gizinya bagi Tubuh
4
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
5
Direktur PD Pontren Kemenag Sayangkan Beberapa Pihak Belum Paham UU 18/2019 tentang Pesantren
6
Kitab Haulal Ihtifal bi Dzikra Maulidin Nabi, Menelusuri Sejarah dan Hukum Maulid Nabi
Terkini
Lihat Semua