Nasional HARLAH KE-93 NU

Di Gedung PBNU, Warga Rayakan Harlah dengan Istighotsah

Kamis, 28 April 2016 | 03:46 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Dakwah memperingati hari lahir ke-93 NU dengan pengajian dan istighotsah. Acara berlangsung di pelataran Masjid An-Nahdlah, Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Rabu (27/4) malam.

Seusai istighotsah, sejumlah tokoh dan ulama memberikan taushiyah, antara lain KH Wahfiuddin Sakam, H Wahid Nuruddin, H Aziz Syafiuddin, H Misbahul Munir. Hadir dalam kesempatan itu para pengurus LD PBNU, peserta Pelatihan Kader Dakwah LD PBNU, dan masyarakat dari berbagai wilayah di Jabodetabek.

Wakil Ketua LD PBNU H Wahid Nuruddin mengungkapkan, saat ini LDNU sebagai corong dakwah PBNU, secara kelembagaan sudah ada di mana-mana. Ini bisa mewarnai semua lapisan masyarakat dalam kehidupan berbangsa.

LD PBNU sebagai corong ujung tombak NU, akan terus mengenalkan ajaran aswaja ke semua lapisan masyarakat. Pihaknya berkomitmen akan lebih sering menyelenggarakan istighotsah. Juga di DKI Jakarta pengkaderan dilakukan dengan membentuk stuktur NU sampai ke tingkat ranting, sekaligus memberikan pelayanan terhadap umat dengan prinsip rahmatan lil alamin, kata Kiai Wahid Nuruddin.

Ia mengaku kasihan terhadap adanya pihak-pihak yang pemikiran dan gerakannya ekstrem. Bagi NU, ini merupakan tantangan. Lembaga Dakwah NU (LDNU) berupaya mendekati mereka, karena mereka semua adalah saudara dalam bingkai NKRI.

Lebih kanjut Kiai Wahid Nuruddin mengungkapkan, LDNU memandang generasi muda sebagai ujung tombak kader bangsa dan negara harus memperbanyak belajar agama dengan baik dan benar, yaitu  kepada guru yang punya silsilah keguruan yang sanadnya mutasil atau menyambung sampai kepada Rasulullah. Merupakan hal yang otentik bagi NU adalah berilmu beramaliyah dengan acuan yang muttasil (sanad keilmuan yang jelas).

Sementara itu, Sekertaris LD PBNU H Nurul Yaqin Ishaq dalam kata sambutan berpesan, pada era sekarang, informasi dapat diakses dengan mudah. Warga Nahdliyin apabila mendengar informasi jangan serta merta percaya, tetapi hendaknya bertanya lebih dulu kepada yang lebih tahu untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. (Kendi Setiawan/Mahbib)