Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyebutkan, ada kemungkinan harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) akan turun. Saat ini harganya sebesar Rp275 ribu per tes .
“Kami berkeyakinan masih punya ruang untuk bisa menurunkan harga ini,” kata Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11/2021).
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan persentase penurunannya karena masih memerlukan perhitungan yang mendetail dari komponen pembentuk harga lainnya.
“Tapi berapa persennya akan turun, kami butuh exercise juga karena menyangkut nanti ke produksi kami. Volume juga sangat menentukan. Sampai volume berapa yang optimal dari penurunan biaya ini bisa kita lakukan,” ungkapnya.
Salah satu komponen yang menjadi perhitungan terkait penurunan harga tes PCR adalah biaya bagi tenaga kesehatan (nakes). Dijelaskan Honesti bahwa komponen biaya nakes ini tidak bisa diturunkan, sehingga pihaknya memerlukan pertimbangan untuk menekan biaya pada komponen lain.
“Memang ada beberapa yang tidak bisa diturunkan seperti biaya nakes. Itu kan, sudah ada peraturan untuk menggaji mereka pada level tertentu,” tutur Honesti.
Meski begitu, upaya untuk menurunkan harga tes PCR terus dilakukan Bio Farma. Demi menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Honesti menyebutkan pihaknya meluncurkan BioSaliva. Alat tes Covid-19 produksi Bio Farma ini menerapkan metode kumur yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah.
Dengan metode yang lebih nyaman, ia berkeyakinan BioSaliva ini dapat mempermudah proses pemeriksaan PCR. Selain itu, nakes juga tidak perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) pada tes ini. Hal tersebut dapat menekan biaya karena pengurangan APD, serta peningkatan sampel tes bisa dilakukan oleh banyak orang sekaligus.
Pada saat kelangkaan suplai, Honesti menyebut bahwa pihaknya masuk dengan produk pengembangannya yang saat itu dinilai cukup menggeret harga untuk terus turun. “Tujuan dari kami holding farmasi itu untuk mencoba membantu menstabilkan harga tercapai” ujar Honesti.
“Pada prinsipnya, kami setuju dan kami akan coba exercise bagaimana affordability (daya beli) dari harga bisa dinikmati oleh masyarakat,” imbuhnya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua