Tangerang, NU OnlineÂ
Kedatangan Ethan Zohn, mantan bintang sepak bola Timnas Amerika, disambut hangat dan meriah oleh para santri di Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Ethan yang sudah tiga kali menjadi survivor kanker ini memang aktif di dunia pendidikan dan anak-anak selepas dari karirnya di bola.
Co-founder Grassroots Soccer ini menyengajakan diri mengunjungi pesantren atas fasilitasi Kedubes Amerika setelah mendengar gaung Liga Santri Nusantara (LSN). Melalui yayasannya, Ethan Zohn mengkampanyekan pendidikan kepada anak-anak yang kurang beruntung. Kali ini kunjungannya ke pesantren juga dilatarbelakangi oleh informasi bahwa para santri hidup dalam kesederhanaan bahkan tidak sedikit yang kekurangan.
Bertempat di lapangan sepak bola Pondok Pesantren Darul Muttaqin di Jalan Raya Cadas-Kukun, Kampung Ilat, Desa Pangadegan, Pasar Kemis Tangerang, Ethan memberikan coaching clinic kepada dua kesebelasan dari Ponpes Darul Muttaqin Tangerang dan Ponpes Ar Roisiyah Tangerang Selatan.Â
Didampingi asistennya, Bryan, mantan kapten kesebelasan Maccabee Amerika Serikat tersebut memberikan pelatihan teknik dasar bermain kepada dua tim kesebelasan yang pernah bertemu di final Liga Santri Nusantara (LSN) Region Banten tersebut. Kedua kesebelasan tersebut masing-masing adalah juara dan runner-up Liga Santri Region Banten tahun ini.
Kehadiran Ethan membuat atlet muda dari dua kesebelasan tersebut tampak antusias dan berlatih penuh semangat. Tanpa malu-malu, para santri belia tersebut berinteraksi dengan Ethan.Â
Tidak hanya memberikan materi teknik sepak bola, Ethan juga memberikan motivasi kepada para santri. Ethan mengisahkan lika-liku kehidupannya hingga akhirnya bisa merumput di dunia sepak bola Amerika Serikat sebagai pemain professional bahkan bintang. Ia juga menceritakan pengalamannya bertahan dari serangan kanker dan bersyukur bisa selamat hingga kini.
"Sepak bola itu kadang penuh misteri. Kadang Anda tidak tahu akan seperti apa Anda ke depannya. Tetapi bermimpilah dan wujudkan mimpi itu. Awal karir saya di sepak bola adalah kiper cadangan. Ini membuat saya merasa tak berkecil hati karena tidak selalu dimainkan. Hingga suatu ketika saya mendapatkan titik balik dan tumbuh seperti ini," kata Ethan memotivasi.
Lebih lanjut Ethan menambahkan pentingnya kedisiplinan dalam membentuk karakter pesepak bola yang kuat. "Sepak bola itu bukan sekedar olahraga, tapi juga melatih kemampuan kepemimpinan, persahabatan, disiplin dan tanggung jawab. Sepak bola adalah kerjasama dan adaptasi, kita harus membuang egoisme dan rasa ingin tampil mencolok," imbuhnya.Â
"Berlatih sepak bola tidak harus menjadi pemain profesional, namun justru melalui sepak bola anak muda terlatih mentalnya, sehingga kelak profesi apapun yang dijalani, mereka menjadi orang-orang terbaik," tambah Ethan seraya memotivasi santri.Â
Coaching clinic lalu dilanjutkan dengan pertandingan ekhibisi. Dalam pertandingan ini para pemain Liga Santri Nusantara tersebut tampak bersemangat setelah mendapatkan suntikan motivasi dari Ethan Zohn yang merupakan kiper dan sekaligus kapten tersebut. (Ali/Abdullah Alawi)