Fatayat NU Dianggap Memiliki Peran Penting dalam Pemberantasan Terorisme
Selasa, 29 Desember 2020 | 19:30 WIB
Jakarta, NU Online
Peran Fatayat NU dianggap sangat penting untuk menekan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Selain karena memiliki jejaring yang mapan dari level pusat hingga tingkat pedesaan, peran organisasi perempuan juga dapat berdampak pada seluruh anggota keluarga.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Rafli Amar, dalam Sarasehan Kebangsaan bertema “Spiritualitas Islam dan Semangat Kebangsaan: Kunci Kedamaian NKRI” ini. Kegiatan yang digelar atas kerja sama BNPT bersama Forum Daiyah Fatayat (Fordaf) NU Provinsi Jawa Barat berlangsung di Bandung, Selasa (29/12).
“Fatayat NU tentu sebagai Daiyah-Daiyah yang berada di tengah-tengah masyarakat yang se hari-hari bertemu masyarakat pada level RT, RW, desa atau kelurahan, hingga kecamatan diharapkan menjadi pelopor dalam membangun atau memelihara semangat spiritual Islam yang senantiasa menyandingkan dengan semangat nasionalisme dan semangat kebangsaan,” ujar Komjen Pol Boy Rafli Amar sebagaimana rilis yang diterima NU Online.
Peran kebangsaan yang dimainkan oleh Fatayat NU ini, menurut Boy, merupakan bentuk bela negara, yang tak lain merupakan kewajiban warga negara secara luas. Peran itu, semakin sentral terutama karena selama ini, kata Boy, radikalisme dan terorisme kerap kali mengatasnamakan agama Islam. Padahal, menurutnya, Islam sendiri mengajarkan kasih sayang, sementara para pelaku terorisme melakukan aksi yang bertentangan dengan ajaran Islam itu.
Peran Fatayat NU, lanjut Boy, dalam memberantas terorisme tidak dapat diragukan lagi, karena sejalan dengan ajaran para pendahulu NU yang mengajarkan cinta tanah air.
“Para pendahulu kita, para pendiri negara, para kyai dan ulama serta santri yang turut serta berjuang mendirikan negara. Kecintaan terhadap Tanah Air adalah sebagian dari iman. Beliau-beliau jelas jelas mewariskan empat pilar berbangsa dan bernegara seperti yang kita kenal,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Daiyah (Fordaf) Fatayat NU Provinsi Jawa Barat, Hj Yenni Ainul Widad menyampaikan bahwa Fordaf sangat senang dapat bersinergi dengan BNPT dalam membangun perdamaian dan memberantas terorisme.
Secara internal, Fordaf berencana untuk melakukan tiga program utama, yakni: pengaderan bagi para calon da’iyah, program nyantri keren bagi masyarakat umum, serta melakukan silaturahmi da’iyah. “Dan saya juga berharap untuk terus bisa bekerjasama dengan BNPT, mudah-mudahan dengan bersinerginya kita bisa mengurangi paparan radikalisme di tengah-tengah masyarakat kita yang sudah sangat-sangat masif ini,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar), KH Hasan Nuri Hidayatullah, Ketua PW Fatayat NU Jabar, Hj Hirni Kifa Hadzefa, serta sejumlah tokoh dan kyai di kalangan NU. Hadir pula Kepala Kesbangpol Jabar, Dr Iip Hidajat, Ketua Majelis Ulama (MUI) Jabar Prof KH Rahmat Syafe’i dan Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jabar, KH Amin Baejuri Asnaf.
Editor: Ahmad Rozali
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua