Gelar Rangkaian Harlah di Kampung Nelayan NTT, PBNU Ingin Perkuat Sektor Kemaritiman
Jumat, 4 Februari 2022 | 21:37 WIB
Ilustrasi: Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU, H Syaifullah Yusuf. (Foto: dok. istimewa)
Mahbib Khoiron
Penulis
Manggarai Barat, NU Online
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Labuan Bajo menjadi tempat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar rangkaian peringatan hari lahir (harlah) ke-96 NU. Perhelatan harlah NU di kampung nelayan yang terletak di Kecamatan Komodo, wilayah paling ujung Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu berlangsung pada 5-6 Februari 2022.
"Ini menjadi catatan sejarah, setelah pengukuhan kemarin di Balikpapan, lalu acara harlah digelar di NTT, kemudian ada rangkaian di Sumatera Selatan, dan akan ditutup di Bangkalan," kata Ketua Panitia Harlah NU di NTT yang juga Ketua PBNU, Nasyirul Falah Amru di Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (04/02/2022).
Pria yang biasa disapa Gus Falah ini menjelaskan, selain terkenal dengan keberagamannya, NTT merupakan wilayah kepulauan yang potensi kelautan dan perikanannya bisa dioptimalkan. Hal ini sejalan dengan rencana PBNU dalam mengembangkan program Kampung Nelayan Binaan NU sebagai hasil kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Artinya, PBNU ingin turun secara langsung memberikan semangat dan spirit, dan memberikan aksi, tidak hanya berhenti di kata-kata. Karena itu, saat pengukuhan pengurus PBNU kemarin kita adakan MoU dengan KKP dan KLHK, langsung di hadapan Pak Presiden Jokowi," terangnya.
Menurutnya, NTT sebagai wilayah kepulauan sangat strategis untuk memperkuat program kemaritiman. Terlebih, karena masyarakat nelayan masih termarjinalkan.
"Maka dalam rangkaian acara harlah, kita besok akan meninjau kampung nelayan binaan NU desa Warloka, yang kondisinya masih sangat terbatas, kehidupan masih perlu uluran tangan. Kondisi sekolahnya, masjidnya, masih butuh perhatian. Bahkan di pasarnya, transaksi di kampung nelayan ini masih menggunakan barter, ikan dibarter dengan kebutuhan pokok," terang Gus Falah.
Sementara itu, Ketua PBNU Umarsyah menegaskan, pada program Kampung Nelayan Binaan NU pihaknya ingin fokus pada pembukaan akses permodalan dan pemasaran bagi para nelayan agar bisa mengembangkan usahanya.
"Sekarang ini umumnya yang terjadi bahwa produksi untuk melaut sangat tinggi. Sementara mereka ada keterbatasan dan lemah dalam akses terhadap sumber-sumber pembiayaan usaha yang murah, juga kemiskinan dari sisi sarana dan prasarana," terangnya.
Dalam rangkaian acara harlah, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dipastikan hadir langsung. Sementara itu, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono juga akan hadir langsung termasuk dalam rangkaian acara di Kampung Nelayan Warloka. Tema Harlah NU di NTT adalah Merawat Jagat Kemaritiman, Membangun Peradaban Nelayan.
Untuk diketahui, selain mengikuti kalender Masehi (31 Januari), warga NU juga biasa memperingati harlah NU berdasarkan kalender Hijriah (16 Rajab) yang pada tahun ini jatuh pada 18 Februari. Harlah NU versi Hijriah memasuki usia yang ke-99.
Sebelumnya, pada 31 Januari lalu harlah NU ditandai dengan pengukuhan PBNU di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di The Dome, Balikpapan Sport and Convention Center, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara pelantikan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, serta seluruh jajaran PBNU.
Beberapa agenda juga digelar di Kalimantan Timur di antaranya pencanangan gedung PBNU di ibu kota negara (IKN) baru oleh Ketua Umum dan Pameran Turats di arena Pengukuhan PBNU 2022-2027.
Pewarta: Mahbib Khoiron
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua