Denpasar, NU Online
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mengapresiasi seluruh pimpinan wilayah, cabang hingga ranting yang terus menunjukan komitmen kemanusiaan. Satu di antaranya, membantu pengungsi Gunung Agung di Provinsi Bali.
Hal tersebut sebagai penegasan bahwa pemuda Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia lebih memilih bergerak daripada pandai unjuk celoteh atau nyinyir di media sosial tanpa memberi kontribusi bagi negara, kemanusiaan dan agama.
"Pimpinan Pusat Pemuda Ansor kemarin (Selasa, 10 Oktober 2017) menyalurkan bantuan bagi saudara-saudara kita yang sedang dalam pengungsian," ujar Wakil Ketua Umum PP GP Ansor H Alfa Isnaeni, di Denpasar, Rabu (11/10).
Kasatkornas Banser itu melanjutkan, bantuan disalurkan lebih dari Rp50 juta. Meliputi kebutuhan konsumsi untuk orang dewasa hingga balita senilai Rp25 juta. Kemudian Rp25 juta untuk kebutuhan sarana air bersih.
Bantuan lain disalurkan ialah masker. Termasuk bantuan operasional bagi Banser yang tengah melakukan tugas kemanusiaan bagi sekitar 660 pengungsi Gunung Agung, di Desa Buitan Kecamatan Manggis, Kabupaten Karang Asem.
Sumbangan dari Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas itu disampaikan Kasatkornas didampingi Kepala Satuan Unit Khusus Nasional Banser Husada (Basada) Yunianto Wahyudi dan Kepala Satuan Unit Khusus Nasional Banser Tanggap Bencana (Bagana) Chabibullah.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan Posko Induk di PWNU Bali. Lalu melanjutkan silaturahim dengan para pengungsi di Posko yang dibuat jajaran PC Ansor dan Satkorcab Banser Karangasem di Masjid Al Hikmah," kata Alfa lagi.
Kehadiran jajaran Satkornas ke lokasi pengungsian didampingi Ketua PW Ansor Bali Amron Sudarmanto dan Kasatkorwil Banser Suraji. Di lokasi pengungsian itu, mereka disambut jajaran PCNU, PC Ansor dan Satkorcab Banser Karangasem.
"Pimpinan Pusat Pemuda Ansor dan Satkornas Banser mengapresiasi respon dilakukan kader di Karangasem yang melakukan pendampingan dalam bentuk terapi psikologi. Pengajaran keagamaan serta melibatkan langsung para pengungsi untuk pengelolaan dapur umum," papar Kasatkornas.
Jika status Gunung Agung sudah kembali dalam kondisi normal, maka ujar Chabibullah menambahkan, perlu adanya peningkatan kapasitas Banser dalam penanganan kebencanaan. Rencana itu disambut baik sehingga akan digelar Diklatsus Khusus Bagana. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)