Nasional

Gus Mus, Melukis dan Dilukis

Sabtu, 15 April 2017 | 06:46 WIB

Jakarta, NU Online
Tiga lukisan KH Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus bertengger di lobby hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Lukisan berjudul Alif, Alfatihah-Asmaul Husna, dan Allah Maha Indah ini merupakan bagian dari pameran lukisan Indah Negeriku, Damai Bangsaku yang digelar oleh NU Gallery pada 14-16 April ini.

Ketiga lukisan Gus Mus tersebut merupakan lukisan kaligrafi yang menampilkan pesan-pesan untuk selalu mengamalkan ajaran Islam. Sebagai kiai-budayawan, kiai berpengaruh ini mampu menggunakan berbagai media yang tidak konvensional dalam berdakwah.

Wajah Gus Mus bersama Gus Dur dilukis oleh Djoko Susilo dengan judul Gus Dur dan Gus Mus. Pelukis ini juga mengabadikan tokoh NU lainnya, seperti Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Pelukis Toto MS mengambil tema dengan membuat ilustrasi dari Saikhona Kholil Bangkalan sedangkan D Zawawi Imron, menampilkan karyanya yang berjudul Api Resolusi Jihad, sebuah kaligrafi dengan warna merah menyala yang menggambarkan kedinamisan. Selanjutnya, KH Munawwir, menampilkan lukisan kaligrafi berjudul Protector dan Toleransi.  

Selain bertema keagamaan, sejumlah lukisan mengambil tema kritik sosial seperti masalah sanitasi yang digambarkan dengan perempuan yang separuh wajahnya terlihat cantik, sementara separuh wajahnya yang terendam air terlihat keriput dan di sekitarnya terdapat sampah yang mengotori saluran air. Atau lukisan yang menggambarkan seorang laki-laki sedang naik sepeda, tetapi melawan arus lalu lintas. Uniknya, kaos yang dipakai oleh pengayuh sepeda tersebut bertuliskan dilarang melawan arus. Inilah uniknya negeri ini. 

Melukis adalah mengabadikan keindahan alam. Tema ini juga mengisi sebagian ruang pameran seperti seorang gadis yang memetik bunga atau petani yang sedang memandikan kerbaunya dengan latar belakang pegunungan yang indah.  

NU Gallery merupakan wadah para pelukis berlatar belakang NU agar bisa berkarya lebih baik dan lebih produktif. Sampai saat ini sudah beberapa kali digelar pameran dengan tema-tema ke-NU-an. (Mukafi Niam)