Gus Nadir: Covid Jadi Cara Kita Ketuk Pintu Langit
Sabtu, 3 Juli 2021 | 15:15 WIB

KH Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) saat berbicara dalam cara ‘Pembacaan Sholawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah’, pada Sabtu (3/7). (Foto: tangkapan layar)
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Profesor KH Nadirsyah Hosen (Gus Nadir), mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 menjadi salah satu cara mengetuk pintu langit.
Hal ini disampaikannya saat ia ditunjuk berbicara secara spontan dalam acara ‘Pembacaan Sholawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa dari Wabah’, pada Sabtu (3/7).
“Tidak ada yang sia-sia dari adanya Covid-19 ini,” ungkap Gus Nadir.
Menanggapi cerita yang disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur sebelumnya, Gus Nadir juga menerangkan, saat ini manusia seolah-olah sedang dipenjarakan oleh keadaan.
“Kita dipenjara di rumah dan di tempat kita berada saat ini, sehingga tidak ada cara lain selain mendekatkan diri dan memohon kepada Allah,” tandas Gus Nadir.
Ia menambahkan, akan muncul pertanyaan tentang nasib umat Rasulullah SAW di tengah pandemi. “Kita dapat bershalawat, agar Nabi Muhammad dapat membantu meraih tangan kita sehingga Allah selalu memberikan kesehatan dan yang sakit agar segera diberikan kesembuhan,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Gus Nadir juga menyinggung soal penutupan masjid dan tempat ibadah lainnya di beberapa wilayah. Menurut dia, penutupan tempat ibadah karena cenderung dapat digantikan di tempat lain.
“Seperti shalat dapat diganti di rumah, bukan berarti penutupan itu adalah pelarangan ibadah. Tapi yang dilarang adalah kerumunan yang ditimbulkan. Seperti nanti ada ibadah kurban itu akan tetap dilakukan, karena memang tidak dapat digantikan,” tandasnya.
Gus Nadir juga berharap, semoga Allah mengabulkan doa dan harapan agar pandemi cepat berakhir. “Itu sangat mudah bagi Allah,” pungkasnya.
Acara yang disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom itu juga dihadiri oleh Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini, Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo KH Agus Ali Masyhuri, dan Pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Tangerang Ustadz Yusuf Mansur.
Sekitar 800 lebih peserta mengikuti acara pembacaan Sholawat Nariyah yang diselenggarakan oleh PBNU dan TVNU. Adapun pembacaan shalawat dipimpin oleh KH Misbahul Munir dari LDNU.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua