Harapan Sekjen PBNU untuk Jurnalis NU di Hari Pers Nasional
Selasa, 9 Februari 2021 | 10:45 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ahmad Helmy Faishal Zaini berharap, di Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2021 ini hendaknya menjadi semangat bagi seluruh insan pers atau jurnalis di lingkungan NU.
Pasalnya, sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, NU selalu menjunjung asas keadilan dan moderatisme (tawasuth). Prinsip tersebut diharapkan mampu mengilhami kerja-kerja para jurnalis NU.
“Dalam konteks ini, para jurnalis NU harus bisa berlaku adil dalam pemberitaan sekaligus tawasuth atau moderat dalam memberitakan. Saya mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional,” tuturnya, kepada NU Online, Selasa (9/2) siang.
Lebih jauh ia mengatakan, pers merupakan salah satu aspek penting di dalam iklim demokrasi berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebab, pers merupakan bagian dari pilar tegaknya demokrasi.
“Oleh karena itu, pers yang sehat akan menjadi indikator seberapa sehat iklim kebebasan di dalam konteks berbangsa dan bernegara,” tegas Sekjen PBNU kelahiran Cirebon, pada 48 tahun yang lalu ini.
Di samping itu, Helmy menyampaikan bahwa pers senantiasa menjadi garda terdepan untuk membangun dan memelihara optimisme bagi bangsa Indonesia yang masih dilanda pandemi Covid-19.
Tahun ini, Hari Pers Nasional mengangkat tema Bangkit dari Pandemi, Pers sebagai Akselerator Perubahan dan Pemulihan Ekonomi. Menurut Helmy, tema tersebut harus dijadikan landasan bersama untuk berpikir reflektif dan memelihara optimisme di masa pandemi Covid-19.
“Tema itu harus menjadi landasan kita bersama untuk berpikir reflektif sekaligus memelihara optimisme di tengah pandemi yang sedang melanda. Pers harus menjadi garda depan untuk membangun optimisme bagi kita semua,” ungkapnya.
Dewan Pers minta media tidak abai data
Saat menyampaikan sambutan di Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional 2021, pada Senin (8/2) kemarin, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengingatkan media agar tidak abai terhadap data.
Menurutnya, substansi dari media adalah data, informasi, dan pengetahuan. Karena itu harus dikelola dengan baik. “Jangan sekali-kali media terjebak atau abai terhadap data,” kata Nuh, dikutip dari kanal Youtube Kemkominfo TV, Selasa (9/2) sore.
Secara tegas, ia menyatakan bahwa media jangan sampai tidak mampu mengelola data menjadi informasi. Jika media gagal mengelola data maka bukanlah pengetahuan yang disebarkan melainkan informasi yang justru merugikan.
“Kalau itu yang terjadi, media bukan mencerdaskan tapi menjadikan kita bodoh karena informasi yang disajikan tidak punya basis data dan fakta, akhirnya tidak mungkin dikonversi jadi pengetahuan,” tegas salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua