Nasional

Hargailah Makhluk Lain Kalau tak Ingin Terjadi Bencana

Jumat, 11 Januari 2019 | 11:35 WIB

Jakarta, NU Online

Rais Suriyah PBNU KH Subkhan Makmun mengingatkan agar kita mampu menghargai makhluk lain, kalau tak ingin terjadi bencana. Karena sikap menghormati keberadaan makhluk lain, bisa menjadi penyeimbang ekosistem dan juga mampu meredam kemarahan makhluk lain tersebut.

"Jangan dianggap makhluk lain tidak memiliki daya rasa dan tidak bisa saling berkomunikasi," ujar Kiai Subkhan saat mengisi bimbingan mental (bindal) Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Brebes di Pendopo Bupati Brebes, Jumat (11/1).

Pengasuh pondok pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes ini menjelaskan, akibat tidak adanya sinergitas yang dibangun dengan kasih sayang, menjadikan kehidupan pincang. Menurut dia, manusia terkadang bersikap rakus tanpa mempedulikan alam sekitar yang secara alami memberi manfaat pada alam dan manusia.

Kiai Subkhan menyarankan untuk lebih mencintai alam dengan menjaga pepohonan, karena pohon bisa menjadi sumber makanan. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa pohon terus menerus berzikir pada Allah.

"Bila rumput masih hijau, janganlah dulu dicabut karena rumput itu masih berzikir," ajaknnya. "Perlakuan khusus kepada makhluk lain, memang masih banyak yang sanksi ilmu apa yang diterapkan, kok sampai sebegitunya menghormati makhluk lain," ungkit Kiai sambil tersenyum.

Kiai Subkhan mencontohkan, ketika mendapatkan tikus besar (riwog) yang kebetulan terjebak di baskom air. Kala itu sang kiai hendak membunuhnya karena tikus itu sudah merusak perabotan rumah tangganya. Tetapi  mata batinnya melihat tikus tersebut meminta pertolongan padanya. Akhirnya sang kiai melepaskan tikus tersebut. 

Selepas itu, di tengah perjalanan pulang dari pengajian, sempat terjadi masalah di jalan yang hampir membuat kiai kecelakaan. “Alhmdulillah tidak terjadi tersebut. Dalam batin saya pun berkata, oh iya mungkinkan ini balasan Allah SWT setelah saya menolong tikus tadi?" ucapnya bercerita.

Kiai Subkhan menandaskan bahwa kita harus bersikap lebih sabar, ikhlas, dan menghargai makhluk lain, terutama kepada sesama manusia, agar terhindar dari bencana. (Wasdiun/Ahmad Rozali)