Nasional HARLAH KE-56 LESBUMI

Harlah Lesbumi Diisi Rakornas, Sarasehan, dan Penampilan Seni

Kamis, 5 April 2018 | 08:26 WIB

Harlah Lesbumi Diisi Rakornas, Sarasehan, dan Penampilan Seni

Penampilan seni pada harlah ke-56 Lesbumi di Kediri

Kediri, NU Online 
Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU menggelar hari lahir ke-56 secara nasional di PCNU Kabupaten Kediri, Selasa-Rabu (3-4/4). 

Selain sebagai ajang silaturahim, momentum tersebut dijadikan sebagai Rapat Koordinasi Nasional sehingga acara Turut dihadiri pengurus cabang Lesbumi di seleuruh Indonesia, serta seniman dan budayawan Nahdliyin.

Kegiatan bertema "Dengan Bersaptawikrama NU Menyongsong Zaman Mileneal" dibuka dengan seribu terbang dan tari Remo Girah oleh Lesbumi Kediri, dilanjut pemotongan pita oleh Ketua Lesbumi PBNU Ngabehi Agus Sunyoto. Pertemuan tersebut juga diwarnai pameran pusaka dan foto lama pondok pesantren.

Acara lain adalah sarasehan budaya yang mengusung tiga tema, Menggali dan Menegakkan Sejarah Pesantren yang Terkubur oleh KH Agus Sunyoto, Warisan Budaya Luhur Pusaka Nusantara oleh Empu Teguh Guno Anom dan Romo Donny Satriowibowo, NU Mengawal Tradisi Budaya di Era Milenial oleh Abdullah Wong dan R Ng Lzzulfikri.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pencanangan ndalem KH Hasyim Asy’ari yang berada di Pondok Pesantren Salafiyyah di Dusun Kapurejo, Desa Kapu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri menjadikan kawasan cagar budaya. 

Dari hasil Rakornas Lesbumi dihasilkan bahwa lembaga tersebut akan selalu menjaga tradisi budaya, dan turun ke daerah-daerah agar lebih bersentuhan dengan masyarakat, khususnya anak muda, mengenalkan kebudayaan dan sejarah kepada khalayak luas dengan nilai nilai yang terkandung pada Sapta Wikrama. 

Harlah ditutup oleh penampilan seniman-seniman Lesbumi dari seluruh Indonesia dan kesenian Tiban dari Kediri. (Alvian/Abdullah Alawi)