Nasional

Dokter Palestina Lulusan UIN Jakarta Gugur Akibat Serangan Israel di Gaza

Kamis, 14 November 2024 | 21:30 WIB

Dokter Palestina Lulusan UIN Jakarta Gugur Akibat Serangan Israel di Gaza

Dokter Mohammed Shabat bersama putranya, AJ. (Foto: instagram @mohammed.j.shabat)

Jakarta, NU Online

Mohammed Shabat, seorang dokter berkebangsaan Palestina, gugur bersama keluarganya akibat serangan Israel ke wilayah permukimannya di Beit Hanoun, Gaza Utara, pada Selasa (12/11/2024).


Dokter Shabat menamatkan pendidikan dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012.


WAFA melaporkan sebanyak 130 keluarga di Beit Hanoun, Gaza Utara dikepung oleh tentara Israel. Suara tembakan artileri berat dan bersumber dari kendaraan militer Israel menghujani sepanjang Jalan Salah Al-Din yang menghubungkan bagian utara dan selatan Jalur Gaza.


Penembakan itu mengakibatkan tiga orang warga sipil meninggal dunia, termasuk Shabat dan dua lainnya yakni anggota keluarga Abu Odeh dan Kafarna.


Tak hanya menembaki, tentara Israel juga mengebom apartemen di lingkungan yang sama dan menewaskan tiga warga sipil Palestina.


Anak Dokter Shabat selamat

 
​​​​
Ucapan duka cita dari Fakultas Kedokteran UIN Jakarta atas tewasnya Mohammed Shabat di Gaza. 
​​​

Serangan Israel itu mengakibatkan dokter Shabat bersama istri dan 11 anggota keluarganya meninggal dunia. Kini hanya AJ, putranya yang masih balita, yang selamat dari serangan tersebut dengan luka bakar di sekujur tubuh.


Shabat dan istrinya sama-sama berprofesi sebagai dokter dan mengabdikan diri sebagai relawan di Gaza. Shabat merupakan bagian dari Fursan Palestine Emergency Association (FPEA) yang bertugas di RS Kamal Adwan, Gaza.


Kefasihannya dalam berbahasa Indonesia menjadikannya penghubung dalam penyaluran bantuan medis dari Indonesia, salah satunya dari Dompet Dhuafa.


Otoritas pendudukan Israel terus melanjutkan pembantaiannya terhadap warga sipil dan relawan. Pihak Israel terus mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera mengakhiri penyerangan terhadap masyarakat yang tidak bersalah. Mereka juga tidak mematuhi perintah Mahkamah Internasional untuk mencegah berlanjutnya genosida di Palestina.


Data terbaru Pusat Statistik Palestina (PCBS) pada Kamis (14/11/2024) menunjukkan, sebanyak 43.603 orang di Gaza dan 780 orang menjadi martir akibat kekejian Israel. Serangan demi serangan Israel juga mengakibatkan 109.179 orang terluka dan lebih dari 360.000 infrastruktur rusak.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan di sini.