Nasional LSN 2017

Inilah Gambaran Sistem Kompetisi Liga Santri Nusantara 2017

Selasa, 24 Oktober 2017 | 08:02 WIB

Bandung, NU Online
Babak Grand Final Liga Santri Nusantara (LSN) merupakan puncak dari kompetisi yang melibatkan ribuan pesantren di seluruh Indonesia. 32 tim yang berlaga di babak Grand Final merupakan tim-tim terbaik yang menjadi jawara di regionalnya masing-masing.

Secara keseluruhan LSN dimual dari babak kualifikasi di kompetisi regional yang berlangsung di 32 wilayah, meliputi seluruh Indonesia. Setiap pesantren yang berpartisipasi diwakili oleh satu tim. Di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara, bahkan diberlakukan sistem sub regional. Pemberlakuan sistem sub regional ini diserahkan pada pertimbangan panitia kompetisi regional masing-masing, dengan mempertimbangkan kompleksitas kondisi wilayahnya masing-masing.

“Yang menjadi pertimbangan (pemberlakuan sub regional), pertama adalah luas wilayah, kedua adalah jumlah pesantren di tiap wilayah masing-masing,” kata Sekertaris  LSN, Jibril F. M.

Seperti disebut M. Kusnaeni dalam wawancaranya dengan NU Online, jumlah pesantren yang berpartisipasi di tiap regional terus meningkat setiap tahunnya. Pada gelaran perdana tahun 2015, LSN melibatkan lebih dari 300 tim. Tahun 2016 meningkat hampir tiga kali lipat, melampaui angka 800 tim. Tahun 2017 ini juga mencatat peningkatan cukup mencolok, yakni 1048 tim. Jumlah santri yang terlibat tahun ini tercatat mencapai 22000 orang.

Di tingkatan regional dan subregional, panitia lokal diberi otonomi untuk menentukan sistem kompetisi yang paling sesuai. Hal ini terkait dengan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan bergulirnya LSN di wilayah masing-masing.

“Di beberapa daerah, misalnya, kualifikasi LSN digabung dengan Piala Gubernur setempat,” kata Jibril.

Untuk putaran final, sejak pertama kali digelar Liga Santri Nusantara memberlakukan sistem setengah kompetisi untuk menyaring 32 tim terbaik sampai ke babak Grand Final.  Kompetisi akan dipusatkan di satu kota. Di babak awal, 32 tim dibagi menjadi delapan grup yang masing-masingnya berisikan empat tim yang akan saling berhadapan untuk menentukan juara dan runner up setiap grup. Dua tim terbaik setiap grup ini akan lolos ke babak 16 besar yang mulai memberlakukan sistem gugur.  Format sistem gugur ini terus berlanjut hingga babak Grand Final. (Ahmad Makki/Abdullah Alawi)